Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, bersama PT TGS Geophysical Indonesia menyosialisasikan rencana kegiatan sesmik guna mendeteksi kandungan minyak dan gas bumi di Teluk Berau, kabupaten setempat.

Bupati Sorsel Samsudin Anggiluli di Teminabuan, Selasa, mengatakan bahwa sosialisasi yang menyasar kelompok masyarakat adat berdampak positif terhadap rencana eksplorasi migas menggunakan metode seismik 2D dan 3D.

"Supaya masyarakat adat bisa memahami dan mendukung rencana kegiatan seismik migas," ujar Samsudin.

Dia berharap kegiatan mendeteksi potensi migas di Teluk Berau membuahkan hasil positif, sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada masa mendatang.

Kehadiran investasi berskala besar akan mengurai masalah pengangguran melalui penyediaan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal terutama masyarakat asli Sorong Selatan.

"Kami sangat senang karena suatu daerah ingin berkembang, maka perlu ada investasi. Ini baru tahap awal mudah-mudahan hasil sesmiknya baik," kata Samsudin.

Sementara itu, Manager PT TGS Geophysical Indonesia Deny Suryanto menerangkan, metode sesmik merupakan langkah awal untuk mendeteksi kandungan migas di wilayah Teluk Berau.

"Sebelum melakukan kegiatan di lapangan, perlu sosialisasi kepada tokoh adat untuk meminta doa restu agar kegiatan sesmik dapat berjalan lancar," ujar Deny.

Dia menuturkan bahwa kegiatan sesmik kandungan migas dimulai dari wilayah barat Teluk Berau yang meliputi perairan Kabupaten Fakfak (Papua Barat) dan Sorong Selatan.

Apabila hasil sesmik menemukan adanya kandungan migas, maka tahapan selanjutnya yaitu eksplorasi yang nantinya dilakukan oleh pihak investor.

"Saat proses sesmik, kapal nelayan tidak boleh melintasi wilayah tersebut karena bisa membahayakan keselamatan para nelayan atau kapal yang melintas," tutur Deny.

Pihak perusahaan, kata dia, telah menyiapkan kapal khusus yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas untuk bisa melakukan komunikasi dengan kapal lain yang melintasi wilayah sesmik.

Perwakilan dari masyarakat adat akan dilibatkan selama kegiatan sesmik berlangsung, sehingga dapat mengimbau nelayan agar tidak mendekati kawasan sesmik.

"Kami juga mengajak keterwakilan dari masyarakat adat agar bersama pihak perusahaan saat melakukan sesmik di laut," ujar Deny.

Pewarta: Paulus Pulo

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024