PT Freeport Indonesia (PTFI) menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata gratis untuk masyarakat sekitar wilayah operasional PTFI sebagai rangkaian perayaan HUT ke-57.

Direktur & EVP Sustainable Developent PTFI Claus Wamafma di Timika, Selasa, mengatakan kegiatan bertema “Berkarya untuk Indonesia” menyasar Kampung Waa Banti, Distrik Tembagapura. 

"Kami mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dan berkontribusi kepada masyarakat. Harapan kami aksi sosial ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung pemberdayaan kesehatan di Kabupaten Mimika melalui program mata sehat ini," katanya.

Ia mengatakan, pelayanan kesehatan gratis tersebut bagian dari komitmen PTFI menurunkan masalah kesehatan mata bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area tambang sekaligus mendukung pembangunan Kabupaten Mimika melalui Program Mata Sehat.   

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Pemkab Mimika dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dan didukung oleh Media Group melalui PT. Pangan Sari Utama (PSU), dan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia).

"Sebanyak 77 orang memeriksakan diri selama dua hari kegiatan. Layanan kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan mata umum, test buta warna, pemerikaan refraksi mata dan tekanan mata, pembagian kaca mata gratis, screening katarak," ujarnya.

Rangkaian layanan kesehatan mata gratis dengan slogan “Mataku Duniaku” juga akan menyasar warga di area Mapurujaya, Wangirja (SP9), Utikini Baru (SP12) Mioko, Aikawapuka, Wumuka dan Kapiraya dan juga beberapa kampung lain di Timika pada 27-28 Maret. 

Ia menjelaskan, selain layanan kesehatan pemeriksaan mata gratis, PTFI bersama para mitra juga akan mengadakan operasi katarak gratis untuk masyarakat yang memerlukan operasi katarak berdasarkan hasil screening katarak. 

Operasi katarak akan dilakukan di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) pada puncak kegiatan Bakti Sosial ini pada 5 April mendatang. 

"Semoga layanan kesehatan mata gratis ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk memperkuat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Claus.

Seorang pasien di Kampung Waa Banti Yesaya Dibitau (50) datang dengan masalah penyakit mata yang diderita sejak lama, ia menceritakan matanya pernah terkena serpihan kayu saat sedang berkebun. 

"Setelah mendengar pengumuman di gereja tentang pemeriksaan, saya datang supaya saya bisa periksa mata dan bisa lihat lebih baik. Saya berterima kasih kepada Freeport Indonesia dan para dokter," kata Yesaya. 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024