Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Hendrik Syake Mambor menargetkan pembangunan gedung baru Gereja Kristen Injili (GKI) Syaloom Wasior rampung pada tahun ini.

Gereja yang berukuran 53 x 25 meter tersebut mempertegas status Kabupaten Teluk Wondama sebagai tanah peradaban orang asli Papua.

"Gedung gereja nantinya menambah nilai dari status tanah peradaban itu sendiri," kata Hendrik di Wasior, Teluk Wondama, Kamis.

Bupati menyebut kapasitas gedung baru GKI Syaloom Wasior mampu menampung lebih kurang 1.000 jemaat, dan menjadi lokasi penyelenggaraan hajatan rohani berskala besar di Teluk Wondama.

Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh melalui alokasi anggaran guna mempercepat pembangunan sarana prasarana gedung gereja tersebut.

"Supaya tahun 2025 bisa dipakai untuk perayaan satu abad tanah peradaban dan sidang Sinode GKI se-Tanah Papua 2027," ucap Hendrik Mambor.

Sementara itu, ketua panitia pembangunan gedung baru GKI Syaloom Wasior Remran Sinadia menjelaskan pembangunan fisik gereja sudah mencapai 85 persen dari total perencanaan.

Gedung gereja yang baru nantinya dilengkapi dengan balkon berukuran 15 x 12 meter, parkiran lantai bawah seluas 43 x 11 meter, dan sarana pendukung lainnya.

"Pekerjaan yang sementara berlangsung ialah pemasangan plafon, kaca relief rohani dan plester tembok," tutur Remran.

Sebagai informasi, tanah peradaban orang Papua merupakan predikat rohani yang disandang Teluk Wondama, karena menjadi tempat pertama dimulainya pendidikan formal bagi orang asli Papua pada 1925.

Misionaris asal Belanda Isack Samuel Kijne mendirikan sekolah pertama yang terletak di Bukit Aitumeiri-Wasior untuk mengajarkan orang asli Papua membaca, menulis, dan berhitung.

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024