Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat pada tahun ini berupaya mematenkan desain pemenang lomba batik sehingga bisa menjadi batik resmi khas Manokwari.
Ketua Dekranasda Manokwari, Febelina Indou di Manokwari, Minggu, mengatakan pada 2023 pihaknya telah melaksanakan lomba desain batik dengan motif khas Manokwari dan akan ditindak lanjuti sehingga punya nilai jual yang lebih baik.
"Tahun ini desain dari pemenang sudah kita serahkan ke Bupati Manokwari untuk dipatenkan dan mungkin dapat digunakan ASN setiap Kamis. Selanjutnya kita tinggal menunggu petunjuk," katanya.
Ia menjelaskan, lomba desain batik tersebut merupakan program Dekranasda untuk mengangkat simbol dan kebudayaan dari Kabupaten Manokwari.
Para pemenang lomba mengambil unsur kebudayaan dan potensi lokal dari Manokwari seperti sejarah pulau Mansinam, buah merah, burung mambruk, burung pintar, rumah kaki seribu yang kemudian dituangkan dalam desain batik.
"Jadi gambar batik itu menonjolkan simbol-simbol kekayaan Kabupaten Manokwari. Seperti burung mambruk misalnya, yang juga dijadikan logo Pemkab Manokwari,” ujarnya,
Ia menjelaskan, selain berupaya mematenkan batik khas Manokwari, Dekranasda Manokwari akan terus berupaya melakukan pembinaan dan meningkatkan SDM perajin terutama perajin seni kriya seperti batik, noken, maupun aksesoris lainnya.
Dalam dua tahun berturut-turut, menurutnya sudah 300 UMKM yang dibina oleh pemerintah dan Dekranasda Manokwari. Banyak perajin yang kualitas dan kuantintasnya sudah meningkat dari sejumlah pelatihan yang dilaksanakan.
"Tahun ini kita tetap lanjutkan program pembinaan. Tidak hanya mengasah kemampuan, tapi juga kita memberi pembinaan untuk pengurusan izin hingga kurasi harga. Masalah dari lapangan kita coba melakukan evaluasi kemudian usulkan jadi program pembinaan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dekranasda Manokwari berupaya patenkan desain pemenang lomba batik
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Ketua Dekranasda Manokwari, Febelina Indou di Manokwari, Minggu, mengatakan pada 2023 pihaknya telah melaksanakan lomba desain batik dengan motif khas Manokwari dan akan ditindak lanjuti sehingga punya nilai jual yang lebih baik.
"Tahun ini desain dari pemenang sudah kita serahkan ke Bupati Manokwari untuk dipatenkan dan mungkin dapat digunakan ASN setiap Kamis. Selanjutnya kita tinggal menunggu petunjuk," katanya.
Ia menjelaskan, lomba desain batik tersebut merupakan program Dekranasda untuk mengangkat simbol dan kebudayaan dari Kabupaten Manokwari.
Para pemenang lomba mengambil unsur kebudayaan dan potensi lokal dari Manokwari seperti sejarah pulau Mansinam, buah merah, burung mambruk, burung pintar, rumah kaki seribu yang kemudian dituangkan dalam desain batik.
"Jadi gambar batik itu menonjolkan simbol-simbol kekayaan Kabupaten Manokwari. Seperti burung mambruk misalnya, yang juga dijadikan logo Pemkab Manokwari,” ujarnya,
Ia menjelaskan, selain berupaya mematenkan batik khas Manokwari, Dekranasda Manokwari akan terus berupaya melakukan pembinaan dan meningkatkan SDM perajin terutama perajin seni kriya seperti batik, noken, maupun aksesoris lainnya.
Dalam dua tahun berturut-turut, menurutnya sudah 300 UMKM yang dibina oleh pemerintah dan Dekranasda Manokwari. Banyak perajin yang kualitas dan kuantintasnya sudah meningkat dari sejumlah pelatihan yang dilaksanakan.
"Tahun ini kita tetap lanjutkan program pembinaan. Tidak hanya mengasah kemampuan, tapi juga kita memberi pembinaan untuk pengurusan izin hingga kurasi harga. Masalah dari lapangan kita coba melakukan evaluasi kemudian usulkan jadi program pembinaan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dekranasda Manokwari berupaya patenkan desain pemenang lomba batik
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024