Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, Alfius Way, menyebut program strategis pada 2024 adalah membangun dan memelihara sejumlah ruas jalan guna memperkuat konektivitas antarwilayah di kabupaten itu.
"Ini merupakan program strategis kita yang nantinya akan kita kerjakan pada tahun ini," kata Alfius di Sorsel, Rabu.
Ia menyatakan, sejumlah program yang akan dikerjakan terdiri atas peningkatan jalan dari Sesna sampai Muswaren, kemudian pemeliharaan jalan dalam kota, serta peningkatan jalan konektivitas kawasan ekonomi dari Nakna, Demen, Mukamat dan Saifi.
Tujuannya selain memperkuat konektivitas antarwilayah, juga memperlancar akses perputaran ekonomi di masing-masing wilayah.
"Selain pembangunan jalan kita juga membangun sanitasi dan rumah layak huni bagi masyarakat," ujar Alfius.
Dia menyebutkan, total anggaran pembangunan infrastruktur jalan, sanitasi dan rumah layak huni berkisar Rp119 miliar, yang bersumber dari DAK Rp41 miliar, DAU Rp56 miliar, Dana Otsus Rp1,5 miliar, DBH sawit Rp5,7 miliar, dan dana transfer desa Rp5,6 miliar.
"Kurang lebih Rp119 miliar digunakan untuk peningkatan jalan, pembangunan rumah stimulan bagi masyarakat dan sanitasi," bebernya.
Dia menyebutkan, Rp41 miliar dari DAK diarahkan untuk pembangunan jalan penghubung antarwilayah Saifi, Mukamat dan Nakna.
Kemudian, dana bagi hasil sawit sesuai dengan petunjuk teknis diarahkan untuk pembangunan di daerah kawasan industri, yakni di daerah Kalimaran Saranggo sebagai penyangga di daerah kawasan industri.
"Dana DAU mengalami penurunan pada tahun ini dari Rp70 miliar menjadi Rp56 miliar yang akan digunakan untuk peningkatan jalan di dalam kota dan daerah Sesna ke Muswaren yang menghubungkan Kabupaten Sorsel dengan Kabupaten Maybrat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Ini merupakan program strategis kita yang nantinya akan kita kerjakan pada tahun ini," kata Alfius di Sorsel, Rabu.
Ia menyatakan, sejumlah program yang akan dikerjakan terdiri atas peningkatan jalan dari Sesna sampai Muswaren, kemudian pemeliharaan jalan dalam kota, serta peningkatan jalan konektivitas kawasan ekonomi dari Nakna, Demen, Mukamat dan Saifi.
Tujuannya selain memperkuat konektivitas antarwilayah, juga memperlancar akses perputaran ekonomi di masing-masing wilayah.
"Selain pembangunan jalan kita juga membangun sanitasi dan rumah layak huni bagi masyarakat," ujar Alfius.
Dia menyebutkan, total anggaran pembangunan infrastruktur jalan, sanitasi dan rumah layak huni berkisar Rp119 miliar, yang bersumber dari DAK Rp41 miliar, DAU Rp56 miliar, Dana Otsus Rp1,5 miliar, DBH sawit Rp5,7 miliar, dan dana transfer desa Rp5,6 miliar.
"Kurang lebih Rp119 miliar digunakan untuk peningkatan jalan, pembangunan rumah stimulan bagi masyarakat dan sanitasi," bebernya.
Dia menyebutkan, Rp41 miliar dari DAK diarahkan untuk pembangunan jalan penghubung antarwilayah Saifi, Mukamat dan Nakna.
Kemudian, dana bagi hasil sawit sesuai dengan petunjuk teknis diarahkan untuk pembangunan di daerah kawasan industri, yakni di daerah Kalimaran Saranggo sebagai penyangga di daerah kawasan industri.
"Dana DAU mengalami penurunan pada tahun ini dari Rp70 miliar menjadi Rp56 miliar yang akan digunakan untuk peningkatan jalan di dalam kota dan daerah Sesna ke Muswaren yang menghubungkan Kabupaten Sorsel dengan Kabupaten Maybrat," ujarnya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024