Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Biak Nunfor, Papua di awal 2024 mengekspor ikan tuna segar ke Jepang sebanyak tujuh ton melalui bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak, Rabu (3/1).

"Hari ini ada sebanyak tujuh ton ikan tuna hasil tangkapan nelayan mitra binaan SKPT Biak diekspor ke Jepang," ujar Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor Effendi Igirisa di Biak, Rabu.

Ia mengatakan, ekspor tuna segar di awal tahun ini diharapkan memberikan spirit dan motivasi bagi nelayan Biak untuk meningkatkan hasil tangkapan.

Permintaan ikan tuna segar dari Biak ke negara Jepang, menurut Kadis Effendi, di awal tahun baru 2024 sangat menjanjikan dapat dipenuhi SKPT Biak.

"Jajaran Dinas Perikanan terus mendorong ekspor ikan tuna segar ke Jepang dapat meningkat jumlahnya untuk memenuhi permintaan," kata Effendi.

Ia menyebut, ikan tuna sirip kuning atau yellowfin sangat digemari di Jepang karena mengandung asam lemak esensial.

Berdasarkan manfaat ikan tuna sirip kuning untuk menjaga kulit, membantu detoksifikasi tubuh.

Manfaat lain tuna sirip kuning untuk meringankan penyakit kronis serta meningkatkan sistem immun tubuh.

Potensi ikan tuna jenks yellowfin di perairan Biak wilayah penangkapan perikanan negara Republik Indonesia (WPPNRI 717) sebanyak 800 ribu ton hingga 1,1 juta ton/tahun dengan devisa negara mencapai Rp17 triliun.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: SKPT Biak ekspor ikan tuna segar tujuh ton ke Jepang

Pewarta: Muhsidin

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024