Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan rencana detail tata ruang (RDTR) wilayah Distrik Warmare dan Distrik Prafi di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat harus bisa menjawab perkembangan daerah.
Hal itu diungkapkannya saat memberi arahan pada rapat konsultasi publik pembuatan RDTR Warmare-Prafi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Barat di Manokwari, Kamis.
"Pemerintahan di Manokwari pasti mengalami perkembangan dalam waktu dekat. Kita sedang perjuangkan pembentukan Kotamadya, sehingga Kabupaten Manokwari bergeser ke Distrik Warmare, Prafi, Masni dan Sidey atau dataran Warpramasi. RDTR harus memperhitungkan itu," kata Hermus.
Ia mengatakan, saat ini Pemkab Manokwari sedang merevisi dan menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Revisi RTRW tersebut dilakukan agar penyesuaian fungsi ruang dapat meningkat dengan baik menyambut perkembangan pembangunan daerah.
Ia menjelaskan, RDTR Warmare-Prafi merupakan turunan RTRW Manokwari lebih rinci. RDTR Warmare-Prafi diharapkan mampu menunjukkan zona ruang dan fungsi ruang yang bisa dimanfaatkan lebih kompetitif ke depannya.
"Kita semua mengetahui RTRW Manokwari belum diupgrade dan masih menggunakan RTRW lama sebelum adanya pemekaran Kabupaten Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Tambraw. Sedangkan Kabupaten Manokwari saat ini mengemban fungsi sebagai ibukota provinsi Papua Barat," ujarnya.
Ia mengatakan, penyusunan RDTR Warmare-Prafi merupakan dokumen penting sebagai landasan pijak untuk seluruh pelaksanaan pembangunan di dataran Warpramasi.
Menurutnya, Distrik Warmare dan Prafi memiliki sumber daya alam yang kompetitif dan perlu diatur kebijakan pengelolaannya. Terlebih Distrik Warmare dan Prafi sebagai daerah sumber pertanian di Kabupaten Manokwari.
"Diharapkan semua bisa terlaksana dan terakomodir dengan baik. Aspek perencanaan merupakan aspek terpenting dan harus didahulukan dari seluruh tata kelola pemerintahan dan pembangunan. Tata ruang merupakan anatomi tubuh daerah kita, sehingga setiap ruang berfungsi dan berkontribusi terhadap perkembangan daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Hal itu diungkapkannya saat memberi arahan pada rapat konsultasi publik pembuatan RDTR Warmare-Prafi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua Barat di Manokwari, Kamis.
"Pemerintahan di Manokwari pasti mengalami perkembangan dalam waktu dekat. Kita sedang perjuangkan pembentukan Kotamadya, sehingga Kabupaten Manokwari bergeser ke Distrik Warmare, Prafi, Masni dan Sidey atau dataran Warpramasi. RDTR harus memperhitungkan itu," kata Hermus.
Ia mengatakan, saat ini Pemkab Manokwari sedang merevisi dan menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Revisi RTRW tersebut dilakukan agar penyesuaian fungsi ruang dapat meningkat dengan baik menyambut perkembangan pembangunan daerah.
Ia menjelaskan, RDTR Warmare-Prafi merupakan turunan RTRW Manokwari lebih rinci. RDTR Warmare-Prafi diharapkan mampu menunjukkan zona ruang dan fungsi ruang yang bisa dimanfaatkan lebih kompetitif ke depannya.
"Kita semua mengetahui RTRW Manokwari belum diupgrade dan masih menggunakan RTRW lama sebelum adanya pemekaran Kabupaten Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Tambraw. Sedangkan Kabupaten Manokwari saat ini mengemban fungsi sebagai ibukota provinsi Papua Barat," ujarnya.
Ia mengatakan, penyusunan RDTR Warmare-Prafi merupakan dokumen penting sebagai landasan pijak untuk seluruh pelaksanaan pembangunan di dataran Warpramasi.
Menurutnya, Distrik Warmare dan Prafi memiliki sumber daya alam yang kompetitif dan perlu diatur kebijakan pengelolaannya. Terlebih Distrik Warmare dan Prafi sebagai daerah sumber pertanian di Kabupaten Manokwari.
"Diharapkan semua bisa terlaksana dan terakomodir dengan baik. Aspek perencanaan merupakan aspek terpenting dan harus didahulukan dari seluruh tata kelola pemerintahan dan pembangunan. Tata ruang merupakan anatomi tubuh daerah kita, sehingga setiap ruang berfungsi dan berkontribusi terhadap perkembangan daerah," katanya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023