Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Barat menggandeng anak-anak muda dari tujuh kabupaten di provinsi tersebut guna memperkuat pengawasan penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024.
"Mereka dijadikan sebagai kader dan perpanjangan tangan Bawaslu untuk deteksi dini potensi pelanggaran pemilu," kata Anggota Bawaslu Papua Barat Menahen Sabarofek di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Rabu.
Menahen menjelaskan bahwa anak-anak muda yang menjadi kader pengawasan pemilu tersebut diberikan pemahaman melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) berkala tentang pengawasan pemilu partisipatif di tujuh kabupaten di Provinsi Papua Barat.
Jumlah kader pengawasan pemilu yang mengikuti diklat di Wasior selama tiga hari, 20-23 November 2023, itu sebanyak 25 orang dan tersebar pada tiga kabupaten, yaitu Teluk Wondama, Pegunungan Arfak, dan Manokwari Selatan.
"Mereka diberikan pengetahuan yang cukup. Sehingga ketika kembali ke masyarakat, mereka tahu apa yang harus mereka kerjakan terkait pengawasan pemilu," kata Menahen yang juga koordinator Divisi Bidang Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Papua Barat itu.
Generasi muda yang menjadi kader, menurut dia, tidak hanya melakukan pengawasan untuk mencegah potensi pelanggaran, tetapi juga memberikan edukasi tentang pemilu kepada masyarakat.
Tingkat partisipasi dan pemahaman masyarakat di Papua Barat merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, tertib, dan aman.
"Adik-adik ini sudah tercatat dan sudah menjadi kader tetap dari Bawaslu. Jadi, nanti mereka sampai Pemilu 2024, mereka tetap dilibatkan," kata Menahen.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Teluk Wondama Syors Ortisans Marini mengapresiasi keterlibatan generasi muda setempat sebagai kader pengawasan Pemilu Serentak 2024.
Pelatihan generasi muda, terutama dari kalangan generasi Z sebagai kader pengawasan, merupakan terobosan yang sangat relevan dengan banyaknya jumlah pemilih muda di Pemilu 2024.
"Diharapkan mereka bisa jadi pelopor pemilih cerdas dan ikut melakukan pengawasan untuk meminimalisir kecurangan," ujar Ortisans.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Mereka dijadikan sebagai kader dan perpanjangan tangan Bawaslu untuk deteksi dini potensi pelanggaran pemilu," kata Anggota Bawaslu Papua Barat Menahen Sabarofek di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, Rabu.
Menahen menjelaskan bahwa anak-anak muda yang menjadi kader pengawasan pemilu tersebut diberikan pemahaman melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) berkala tentang pengawasan pemilu partisipatif di tujuh kabupaten di Provinsi Papua Barat.
Jumlah kader pengawasan pemilu yang mengikuti diklat di Wasior selama tiga hari, 20-23 November 2023, itu sebanyak 25 orang dan tersebar pada tiga kabupaten, yaitu Teluk Wondama, Pegunungan Arfak, dan Manokwari Selatan.
"Mereka diberikan pengetahuan yang cukup. Sehingga ketika kembali ke masyarakat, mereka tahu apa yang harus mereka kerjakan terkait pengawasan pemilu," kata Menahen yang juga koordinator Divisi Bidang Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Papua Barat itu.
Generasi muda yang menjadi kader, menurut dia, tidak hanya melakukan pengawasan untuk mencegah potensi pelanggaran, tetapi juga memberikan edukasi tentang pemilu kepada masyarakat.
Tingkat partisipasi dan pemahaman masyarakat di Papua Barat merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, tertib, dan aman.
"Adik-adik ini sudah tercatat dan sudah menjadi kader tetap dari Bawaslu. Jadi, nanti mereka sampai Pemilu 2024, mereka tetap dilibatkan," kata Menahen.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Teluk Wondama Syors Ortisans Marini mengapresiasi keterlibatan generasi muda setempat sebagai kader pengawasan Pemilu Serentak 2024.
Pelatihan generasi muda, terutama dari kalangan generasi Z sebagai kader pengawasan, merupakan terobosan yang sangat relevan dengan banyaknya jumlah pemilih muda di Pemilu 2024.
"Diharapkan mereka bisa jadi pelopor pemilih cerdas dan ikut melakukan pengawasan untuk meminimalisir kecurangan," ujar Ortisans.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023