Badan SAR Nasional (Basarnas) Manokwari, Provinsi Papua Barat, menggelar rapat penyusunan dokumen rencana kontingensi kecelakaan kapal sekaligus pelatihan teknis pertolongan di permukaan air bagi potensi SAR.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Yacob S Fonataba di Manokwari, Senin, mengatakan rapat koordinasi SAR daerah dan penyusunan rencana kontingensi merupakan sarana konsolidasi bagi Basarnas dengan lembaga terkait.

"Supaya bisa menguatkan kapasitas, kapabilitas, dan memperkokoh kerja sama dengan stakeholders terkait," kata Yacob saat membuka rapat.

Menurut dia, peningkatan koordinasi berdampak positif terhadap pelaksanaan visi Basarnas, yaitu mewujudkan Basarnas yang andal, terdepan, dan unggul dalam pelayanan jasa SAR di wilayah NKRI.

Selain itu, pelatihan teknis pertolongan di permukaan air bagi potensi SAR dapat melahirkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas guna mendukung pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang cepat, tepat, serta aman.

"Sehingga moto Basarnas, yaitu 'Quick Action' Satu Jiwa Satu Rasa, terlaksana dengan maksimal," ucap Yacob.

Ia menjelaskan bahwa pencarian dan pertolongan adalah tugas kemanusiaan yang dilakukan secara bersama-sama sehingga diperlukan sinergi antarlembaga terkait.

Hal tersebut menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan tugas operasi SAR yang semakin efektif, efisien, andal, dan terpadu, katanya.

"Dengan kebersamaan, maka akan mencapai keberhasilan,” tutur dia.

Kepala Basarnas Manokwari I Wayan Suyatna menuturkan ada lima kabupaten yang menjadi wilayah kerja yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama.

Untuk mengoptimalkan jasa pencarian dan pertolongan, ujar dia, maka telah dibentuk Satu Pos SAR Teluk Bintuni dan Satu Unit Siaga SAR Teluk Wondama.

"Basarnas membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, TNI/Polri, dan partisipasi masyarakat," jelas Wayan Suyatna.

Ia menerangkan rapat koordinasi akan berlangsung di Kantor Basarnas Manokwari selama dua hari (20-21 November 2023), sementara pelatihan potensi SAR dilakukan selama enam hari ke depan.

Partisipasi insan yang berjiwa kemanusiaan dapat diaplikasikan melalui peran serta budi daya pemikiran dan tindakan cepat salam merespon kecelakaan kapal di perairan Manokwari, katanya.

"Langkah-langkah yang dapat ditempuh melalui operasi SAR yang tepat, efektif, dan efisien," ucap Wayan Suyatna.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023