Badan Pusat Statistik mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua Barat tahun 2023 sebesar 67,47 atau mengalami peningkatan 1,12 persen dibandingkan tahun 2022.

Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Rabu, mengatakan peningkatan IPM didukung oleh seluruh indikator pembentuknya dengan status pembangunan manusia berkategori sedang.

"IPM Papua Barat tumbuh secara konsisten dan semakin membaik," kata Merry.

Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan IPM Papua Barat tahun 2023 menjadi yang tertinggi ketiga di Indonesia setelah Papua 1,37 dan Nusa Tenggara Timur 1,14.

Rata-rata pertumbuhan IPM Papua Barat terhitung sejak 2020 hingga 2023 mencapai 0,59 persen.

"Pertumbuhan IPM Papua Barat tahun 2023 tertinggi ketiga se-Indonesia," jelas dia.

Merry mengatakan indikator umur harapan hidup mengalami peningkatan 0,28 tahun menjadi 68,51 tahun atau 0,41 persen jika dibandingkan tahun 2022.

Kemudian harapan lama sekolah meningkat 0,01 tahun menjadi 7,93 tahun atau 0,98 persen, dan rata-rata lama sekolah meningkat 0,06 tahun menjadi 13,34 tahun dibandingkan tahun 2022.

"Pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan meningkat Rp303 ribu menjadi Rp8,404 juta atau 3,74 persen dibanding 2022," tutur Merry.

Ia menuturkan peningkatan kualitas manusia Papua Barat terus berlanjut dan semakin menguat dari tahun ke tahun.

Hal tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan ekonomi tahunan yang menggambarkan fase pemulihan ekonomi sejak triwulan ketiga 2021 dan mulai tumbuh positif secara persisten sejak triwulan kedua 2022.

Selain itu, kata dia, kondisi ketenagakerjaan juga semakin membaik tercermin dari tingkat pengangguran yang telah mendekati kondisi sebelum pandemi.

"Tingkat kemiskinan Papua Barat pascapandemi juga menunjukkan tren yang menurun sejak September 2021," ucap Merry.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023