Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat melakukan persiapan untuk memperoleh akreditasi perdana terhadap manajemen mutu dan pelayanan pasien yang diterapkan di rumah sakit tersebut.

"Sudah kami siapkan. Rencananya akhir Oktober atau awal November tahun ini," kata Direktur RSUD Papua Barat dr Arnoldus Tiniap di Manokwari, Kamis.

Ia menjelaskan, akreditasi menjadi syarat utama untuk menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara berkelanjutan, serta memperoleh dukungan dari Kementerian Kesehatan.

Selama ini, jalinan kerja sama dengan BPJS Kesehatan diterapkan melalui penandatanganan komitmen guna mengakomodasi pasien yang telah terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Akreditasi itu sangat penting. RSUD provinsi kan baru beroperasi, jadi dalam jangka waktu setahun harus diakreditasi," tutur Arnoldus Tiniap.

Ia menuturkan manajemen terus membenahi sarana prasarana dan sumber daya tenaga medis, guna mengoptimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat Papua Barat.

Jumlah dokter spesialis yang masih dibutuhkan adalah satu dokter spesialis kebidanan dan satu dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan).

"Untuk mengoptimalkan layanan kami butuh dua dokter. Kebidanan dan THT masih kurang satu," ucap dr Arnoldus.

Saat ini, kata dia, dokter spesialis pelayanan dasar yang sudah lengkap yaitu dokter spesialis anak, bedah, dan penyakit dalam, kemudian dokter spesialis mata, dokter spesialis jiwa, dan dokter spesialis saraf.

RSUD Papua Barat diharapkan dapat menjadi rumah sakit rujukan wilayah sehingga wajib menyediakan dokter spesialis yang menangani penyakit jantung, stroke, ginjal hipertensi dan kanker.

"Kami upayakan tahun 2024 dokter spesialisnya ada karena akan menjadi rumah sakit rujukan," ucap Tiniap.

Ia menuturkan RSUD Papua Barat juga mendapat dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan untuk pengadaan sejumlah sarana prasarana rumah sakit.

Misalnya tempat tidur pasien yang telah melebihi standar rumah sakit tipe C yaitu 120 tempat tidur.

"Kalau jumlah perawat sudah lebih 150 orang, tapi yang diperlukan saat ini peningkatan kompetensi perawat," ujar dr Arnoldus Tiniap.

Sebagai informasi, RSUD Provinsi Papua Barat yang terletak di daerah Amban, Kabupaten Manokwari, diresmikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Azhar Jaya pada 10 Mei 2022.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023