Pemerintah Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya meningkatkan pemahaman pelaku UMKM tentang Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau perizinan berusaha berbasis risiko guna memudahkan mereka mengetahui risiko ketika memulai dan menjalankan kegiatan usaha.

Peningkatan pemahaman tentang OSS-RBA melalui bimbingan teknis dan sosialisasi implementasi perizinan berusaha berbasis risiko oleh Pemerintah Kota Sorong dengan melibatkan 165 pelaku usaha mikro kecil dan non-usaha mikro kecil di Sorong, Senin.

Penjabat Wali Kota Sorong Septinus Lobat menjelaskan OSS-RBA atau perizinan berusaha berbasis risiko adalah perizinan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan kegiatan usaha yang dinilai berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha.

"Jadi manfaat dan kemudahan yang diperoleh adalah, tidak tumpang tindih pelaksanaan fungsi pengawasan, terjadi penghematan anggaran, dan kemudahan bagi pelaku usaha dalam berinvestasi," katanya saat membuka kegiatan bimbingan teknik dan sosialisasi implementasi perizinan berusaha berbasis risiko.

Dasar hukum OSS RBA tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

Kota Sorong, kata dia, merupakan pusat perekonomian di Papua Barat Daya sehingga masalah OSS RBA menjadi penting untuk diketahui setiap pelaku UMKM agar tingkat risiko permulaan usaha itu nantinya bisa diminimalisasi secara baik dan optimal.

"Jadi ketika setiap UMKM tahu dan paham tentang OSS RBA tentunya akan mempermudah UMKM itu berinvestasi," kata Pj Wali Kota Sorong periode 2023-2024 itu.

Selain itu, ujar dia, penerapan pengurusan izin tidak berjalan secara manual melainkan secara elektronik.

"Jadi selain mengetahui tingkat risiko usaha, tetapi kemudahan lain pun akan diperoleh yakni urus izin secara daring," katanya.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh pelaku UMKM, khususnya orang asli Papua, untuk berpikir dan bermimpi besar karena kota tersebut berada di tengah-tengah antara Asia-Pasifik, sehingga berpotensi besar bagi pengembangan dan kemajuan ekonomi.

"Kita harus bermimpi besar. Waktu saya Kepala Bappeda Kabupaten Sorong punya rencana bangun kereta api dari Kota Sorong-Kabupaten Sorong-Kabupaten Maybrat-Kabupaten Teluk Bintuni tembus Manokwari karena sudah ada kawasan ekonomi khusus (KEK). Inilah contoh pemikiran besar," kata Lobat.

Ia mengajak para pelaku UMKM berpikir dan bermimpi besar dalam menjalankan usaha.

"Terutama pengusaha orang asli Papua yang ada di Kota Sorong diberi kemudahan agar bisa mampu bersaing dengan saudara-saudara lainnya," katanya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023