Bank Indonesia (BI) berkolaborasi dengan himpunan bisnis pesantren (Hebitren) Indonesia untuk bersama membangun dan memperkuat ekonomi syariah di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
 
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Rommy S. Tamawiwy pada kegiatan pelantikan Pengurus Hebitren Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya di Sorong, Kamis.
 
"Tentunya membangun ekonomi syariah, Bank Indonesia tidak bisa sendiri tetapi butuh kolaborasi dan sinergi dari anak bangsa untuk mewujudkan cita-cita itu," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat.
 
Bank Indonesia akan terus maju ke depan sambil mendorong ekonomi syariah dengan satu komitmen yang lahir dari kolaborasi dengan Hebitren, supaya perwujudan ekonomi syariah itu benar-benar tercapai.
 
Bank Indonesia sangat serius mendorong pesantren untuk maju berkembang dan bertransformasi, karena pada dasarnya kehadiran Hebitren itu tentu mendukung upaya dan siap bersinergi guna wujudkan ekonomi syariah.
 
"Karena itu baik maka kita sangat menyambut baik kehadiran Hebitren di Papua Barat dan Papua Barat Daya dengan harapan siap berkolaborasi mewujudkan cita-cita bersama yakni ekonomi syariah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Rommy.
 
Karena pesantren itu bukan saja menjadi perhimpunan orang-orang yang mengejar ilmu pengetahuan, tetapi justru di dalamnya terdapat orang-orang yang mempunyai integritas tinggi dan memiliki hati untuk bisnis.
 
"Pada dasarnya Bank Indonesia siap bersinergi dan berkolaborasi untuk wujudkan ekonomi syariah maju di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, sebagaimana visi besar Bank Indonesia untuk membangun ekonomi syariah,” ungkap Kepala Perwakilan BI Papua Barat Tamawiwy.
 
Perkembangan ekonomi syariah secara global terus bergerak maju. Demikian halnya perkembangan ekonomi syariah secara logistik di Indonesia, khususnya di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya pun mengalami hal yang sama.
 
"Dengan hadirnya Hebitren di Papua Barat dan Papua Barat Daya, saya yakin dan percaya pengendalian inflasi pangan pasti bisa diwujudkan,” jelas dia.
 
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren Indonesia Hasib Wahab Hasbullah mengatakan, himpunan berdiri atas inisiasi dari Bank Indonesia dengan tujuan untuk pengembangan dan membangkitkan ekonomi dan bisnis di pesantren.
 
“Jadi tujuannya adalah satu hadir untuk memberikan kesejahteraan pesantren melalui bisnis yang berkolaborasi dengan Bank Indonesia, kementerian lembaga lain," beber dia.
 
Jumlah pesantren di Indonesia, sebut dia, berkisar 37.000 dengan jumlah santri se-Indonesia sekitar 4 juta. Jadi ini sangat potensial untuk mengembangkan ekonomi dan bisnis dari pesantren untuk masyarakat dan umat.
 
“Dengan demikian, dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan umat atau bangsa dan negara,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren Indonesia Hasib Wahab Hasbullah.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023