Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Manokwari, Papua Barat, membutuhkan penambahan armada bus sekolah untuk meningkatkan pelayanan di sektor pendidikan.

Kepala DPKP Manokwari Yosep Mandacan di Manokwari, Senin, menjelaskan pihaknya meminta alokasi hibah bus yang digunakan pada PON XX untuk memperkuat armada antar jemput anak sekolah.

"Kekurangan itu akan tertutupi jika kita mendapat hibah bus PON. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan dapat arahan pembagian bus eks PON lewat pemerintah provinsi yang akan dilakukan dalam waktu dekat," kata Yosep.

Pemkab Manokwari memiliki tujuh armada bus yang dikelola DPKP Manokwari terdiri enam bus sekolah dan satu bus operasional kantor. Idealnya sebagai ibukota, Manokwari memiliki 10 bus sekolah.

"Tetapi, untuk saat ini baru beroperasi lima bus sekolah, lantaran satu bus mengalami kerusakan. Kita berharap jika Pemprov Papua Barat mendapatkan 20 bus PON, Manokwari bisa dapat 10 bus karena kita kota terbesar dan jadi ibukota," katanya.

Ia menambahkan, armada bus dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan publik pada masyarakat. Saat ini armada bus untuk melayani antar jemput pelajar di daerah Maripi-Arfai, Kelurahan Pasir Putih, Kelurahan Amban dan Kelurahan Sowi.

Keterbatasan armada membuat sejumlah tempat tidak terjangkau bus sekolah. Penambahan armada akan membantu pelayanan di Aipiri, Distrik Manokwari Timur dan sejumlah tempat di dalam kota.

"Selain untuk antar jemput sekolah, bus juga bisa digunakan keperluan masyarakat seperti mengantar ke pemakaman dan sebagainya. Karena bus memang untuk masyarakat, jadi tidak dipungut biaya, kalau jaraknya jauh kita minta isikan BBM saja," ujarnya.

Pada tahun 2021, Kementerian Perhubungan melakukan pengadaan 428 bus untuk transportasi atlet dan official penyelenggaraan PON XX. Bus terdiri dari 217 bus mikro dan 211 bus medium. Nantinya bus eks PON akan dibagikan di seluruh kabupaten se Tanah Papua.*

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023