Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memberdayakan nelayan di Pulau Fani, Distrik Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Ampat dengan bantuan alat dan pasar guna mengoptimalkan hasil tangkapan nelayan di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan dan Kelautan Pemprov PBD Absalom Solossa di Sorong, Selasa, menjelaskan bantuan alat tangkap berupa longboad panjang sembilan meter, mesin 15 dan 25 PK, jaring, GPS, coolbox dan sarana tangkap lainnya.
"Kita sudah lihat kondisi para nelayan masih menggunakan alat tangkap sederhana, sehingga kita siapkan bantuan untuk mereka (nelayan) supaya hasil tangkapan itu lebih banyak dari biasanya," jelas Absalom Solossa.
Pemprov PBD tengah menunggu data nelayan di daerah itu guna mengoptimalkan pembagian batuan alat tangkap itu benar-benar tepat sasaran dan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin guna pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga nelayan.
"Kita bekerja sama dengan kepala kampung dan distrik untuk mendata jumlah nelayan yang memang benar-benar nelayan untuk menerima bantuan," beber dia.
Selain bantuan alat tangkap, Pemprov PBD pun akan mencari pasar bagi nelayan untuk memasarkan hasil tangkapan itu, sehingga bisa berdampak terhadap kehidupan ekonomi nelayan di wilayah itu.
"Karena setelah kita tanya, hasil tangkapan itu mereka tidak didistribusikan ke pasar karena memang belum ada pasar sebelumnya yang mengakomodasi hasil tangkapan itu. Justru itu kita akan cari pasar untuk nelayan Pulau Fani," kata Absalom.
Karena itu dia berharap kiranya dengan adanya perhatian pemerintah bisa meringankan beban masyarakat di Pulau Fani dan sekaligus meningkatkan taraf hidup nelayan di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan dan Kelautan Pemprov PBD Absalom Solossa di Sorong, Selasa, menjelaskan bantuan alat tangkap berupa longboad panjang sembilan meter, mesin 15 dan 25 PK, jaring, GPS, coolbox dan sarana tangkap lainnya.
"Kita sudah lihat kondisi para nelayan masih menggunakan alat tangkap sederhana, sehingga kita siapkan bantuan untuk mereka (nelayan) supaya hasil tangkapan itu lebih banyak dari biasanya," jelas Absalom Solossa.
Pemprov PBD tengah menunggu data nelayan di daerah itu guna mengoptimalkan pembagian batuan alat tangkap itu benar-benar tepat sasaran dan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin guna pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga nelayan.
"Kita bekerja sama dengan kepala kampung dan distrik untuk mendata jumlah nelayan yang memang benar-benar nelayan untuk menerima bantuan," beber dia.
Selain bantuan alat tangkap, Pemprov PBD pun akan mencari pasar bagi nelayan untuk memasarkan hasil tangkapan itu, sehingga bisa berdampak terhadap kehidupan ekonomi nelayan di wilayah itu.
"Karena setelah kita tanya, hasil tangkapan itu mereka tidak didistribusikan ke pasar karena memang belum ada pasar sebelumnya yang mengakomodasi hasil tangkapan itu. Justru itu kita akan cari pasar untuk nelayan Pulau Fani," kata Absalom.
Karena itu dia berharap kiranya dengan adanya perhatian pemerintah bisa meringankan beban masyarakat di Pulau Fani dan sekaligus meningkatkan taraf hidup nelayan di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023