Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, 1-2 Agustus 2023.

Acara yang berlangsung di Gedung Sasana Karya, Kompleks Kantor Bupati Teluk Wondama di Isei, Selasa, dibuka secara virtual oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Kepala Stasiun Geofisika Nabire George F.A. Muabuay menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami.

Salah satu bagian penting yang perlu mendapatkan perhatian bersama dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana, kata dia, diseminasi dan strategi penyebarluasan informasi publik tentang gempa bumi dan tsunami.

Dia menjelaskan rantai diseminasi informasi bencana di tingkat daerah yang melibatkan pemda, TNI/Polri, serta elemen terkait lainnya, termasuk masyarakat terdampak bencana perlu diperkuat.

Hal itu, kata dia, sebagai penting agar ketika ada informasi gempa bumi atau tsunami yang disampaikan BMKG, koordinasi lintas sektor dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meminimalisasi risiko yang timbul.

"Karena (dari, red.) diseminasi informasi yang disampaikan itu, masing-masing pihak mengetahui kira-kira dia mengerjakan apa saja. Yang kedua, kapasitas masyarakat menjadi bertambah sehingga mereka tahu apa yang mereka lakukan ketika ada informasi evakuasi dan lain sebagainya," katanya.

Selain itu, katanya, penguatan rantai diseminasi informasi bencana penting dilakukan untuk mencegah penyebaran informasi/berita bohong terkait dengan gempa bumi dan tsunami yang dapat meresahkan masyarakat.

"Sehingga hoaks yang sering muncul misalnya akan terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, itu dapat kita hilangkan di masyarakat," ucapnya.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Wondama Richardus Kilmas menilai sekolah lapang yang digelar BMKG dibutuhkan mengingat daerah setempat, termasuk rawan bencana gempa dan tsunami.

Pemkab setempat mengapresiasi inisiatif BMKG membuatkan peta evakuasi bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Teluk Wondama, khususnya di Kota Wasior.

"Dengan peta evakuasi maka masyarakat bisa tahu, lihat kalau terjadi tsunami itu evakuasinya ke mana. Ini yang perlu kita siapkan sehingga ke depan apabila terjadi gempa dan tsunami itu masyarakat tidak panik dan sudah siap," ujar dia.

Kegiatan berlangsung dua hari melibatkan perwakilan dari berbagai instansi, seperti BPBD, Basarnas, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), masyarakat umum, serta instansi di lingkup Pemkab Teluk Wondama.

Turut hadir secara daring dalam sesi pembukaan, Anggota DPR RI Dapil Papua Barat Harvey Malaiholo, Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor, Deputi Bidang Geofisika BMKG Hanif Andi Nugraha, dan sejumlah kepala BMKG se-Papua.

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023