Kepolisian Resor Teluk Wondama, Papua Barat masih menyelidiki penyebab kematian Yulius Mbari (39) yang sehari-hari bertugas sebagai Aparatur Sipil Negeri (ASN) Pemkab Teluk Wondama.

Kapolres Teluk Wondama AKBP Hari Sutanto di Wasior, Selasa, mengatakan jenazah korban ditemukan di rumahnya di kawasan Kampung Maniwak, Distrik Wasior pada Senin petang. Saat ditemukan warga, kondisi jenazah Yulius sudah membusuk dan sulit dikenali.
 
"Jenazah korban ditemukan oleh warga yang mencium aroma menyengat dari dalam rumah korban. Warga tersebut kemudian menghubungi rekan korban untuk mengecek ke dalam rumah korban. Warga mendobrak pintu rumah lalu mendapati tubuh korban sudah membusuk," jelas Hari. 
 
Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polres Teluk Wondama.

Tak lama berselang, aparat Polres Teluk Wondama bersama petugas RSUD Dr Alberth Torey tiba di lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah Yulius. 
 
Butuh waktu lebih dari satu jam untuk bisa mengevakuasi jasad Yulius dari dalam rumah, lantaran kondisinya yang sudah membusuk. 
 
Kapolres Teluk Wondama mengatakan jajarannya masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini.

"Yang jelas kami akan dalami apa penyebab kematian korban," ujar Hari.

Natan Ayomi, warga yang pertama kali menemukan jenazah Yulius menuturkan dirinya mencium aroma tak sedap saat melintas di samping rumah korban sekira pukul 15.45 WIT. 
 
Saat itu, kata dia, pintu dan jendela rumah korban dalam kondisi tertutup. Korban diketahui tinggal di rumah itu seorang diri. 
 
"Saya lihat lalat hitam ada banyak di dinding situ. Saya penasaran, karena dipanggil-panggil tapi tidak ada yang menyahut," ungkap Natan.
 
Natan kemudian menghubungi salah seorang kerabat almarhum. Setelah tiba, keduanya kemudian masuk ke dalam rumah dan menemukan kamar almarhum Yulius dalam kondisi terkunci dari dalam. 
 
Keduanya kemudian memutuskan untuk mendobrak pintu kamar tersebut.
 
Setelah pintu kamar terbuka, Nathan dan rekannya menemukan tubuh Yulius sudah hitam seluruhnya sehingga sulit dikenali.
 
"Dugaan almarhum sudah meninggal lebih dari satu minggu," tutur Natan.
 
Salah seorang petugas kesehatan di RSUD Dr Alberth Torey Teluk Wondama, menuturkan bahwa Yulius beberapa waktu lalu pernah mendatangi rumah sakit untuk mengecek kesehatan. 
 
Pihak rumah sakit menganjurkan agar Yulius dirawat inap, tetapi Yulius menolak. 

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023