Pemerintah Kabupaten Kaimana segera menunjuk para 'bapak angkat' untuk menangani anak-anak yang mengalami masalah pertumbuhan sehingga kasus stunting di wilayah itu bisa teratasi dalam beberapa waktu ke depan.

Bupati Kaimana Freddy Thie yang dihubungi ANTARA dari Manokwari, Minggu, mengatakan, masalah stunting dan kemiskinan ekstrem menjadi pembahasan serius saat digelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Papua Barat di Manokwari beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan Musrenbang Papua Barat saat itu, katanya, Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menitipkan pesan kepada seluruh bupati di wilayahnya untuk secara serius bekerja dengan hati guna melihat permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Pesan yang beliau sampaikan yaitu menangani masalah stunting dengan pola bapak angkat, sehingga tidak perlu menunggu ada anggaran baru kerja. Bapak Gubernur menyarankan agar semua pejabat di daerah mulai dari bupati, wakil bupati, sekda, kepala-kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) menjadi bapak angkat untuk anak-anak yang mengalami gagal tumbuh," ujar Freddy.

Pemkab Kaimana, katanya, menyambut baik inisiatif Penjabat Gubernur Papua Barat tersebut dan segera menindaklanjutinya.

"Saya sebagai Bupati Kaimana akan mengumpulkan para pimpinan OPD untuk membagi tugas, kita keroyokan menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrem ini. Saya optimistis jika kita semua turun tangan dan bekerja bersama-sama, tahun ini juga masalah stunting dan kemiskinan ekstrem di Kaimana akan turun drastis," ujar Freddy bersemangat.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Kaimana berada pada urutan sembilan tertinggi di Papua Barat dengan persentase 28,5 dan perkiraan jumlah balita stunting sebanyak 1.967 jiwa.

Prevalensi stunting tertinggi di Papua Barat berada di Kabupaten Pegunungan Arfak yang mencapai 40,1 persen dengan perkiraan jumlah balita stunting sebanyak 1.107 jiwa.

Selanjutnya Kabupaten Teluk Wondama mencapai 31,0 persen dengan perkiraan jumlah balita stunting sebanyak 1.353 jiwa, Kabupaten Manokwari Selatan mencapai 28,5 persen dengan perkiraan jumlah balita stunting sebanyak 689 jiwa.

Kasus stunting di Kabupaten Teluk Bintuni mencapai 27,5 persen dengan perkiraan jumlah balita stunting sebanyak 2.004 jiwa, Kabupaten Manokwari mencapai 26,9 persen dengan perkiraan jumlah balita stunting sebanyak 4.547 jiwa dan Kabupaten Fakfak mencapai 26,0 persen dengan perkiraan jumlah balita stunting sebanyak 2.057 jiwa.

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023