Bupati Kaimana Freddy Thie meminta dukungan Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk  merealisasikan pembangunan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di wilayahnya untuk mengelola potensi perikanan yang melimpah di wilayah tangkapan perairan Arafura.

Bupati Freddy yang dihubungi ANTARA dari Manokwari, Kamis, menyebut hingga saat ini di wilayah Papua Barat maupun Papua Barat Daya belum terbentuk SKPT.

"SKPT baru ada di Biak, Provinsi Papua, dan di Timika, Provinsi Papua Tengah. Untuk di Papua Barat kami minta SKPT dibangun di Kaimana sehingga kami meminta bantuan bapak Pj Gubernur Papua Barat untuk memperjuangkan hal ini ke Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Freddy.

Ia menyebutkan potensi perikanan di wilayah tangkapan perairan Arafura sangat melimpah dan menjadi area penangkapan oleh kapal-kapal ikan yang selama ini berlabuh di Timika dan Dobo, Tual di Provinsi Maluku.

Mengingat jarak area penangkapan ikan dengan pelabuhan yang dekat, menurut Freddy, seharusnya kapal-kapal penangkap ikan itu berlabuh di Kaimana jika sudah dibangun SKPT.

"Kalau SKPT dibangun di Kaimana, sudah tentu kapal-kapal itu diarahkan untuk membongkar muatan di Kaimana. Maka tentu akan mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat karena kapal-kapal ini tentu membutuhkan bahan makan dan berbagai kebutuhan pokok lainnya yang bisa dibeli dari masyarakat lokal," jelas Freddy yang berlatar belakang seorang pengusaha.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2021, Laut Arafura merupakan salah satu perairan penting, menyimpan sekitar 21 persen potensi ikan Indonesia berada di kawasan perairan yang terletak di sisi selatan Pulau Papua

Potensi perikanan udang di Wilayah Pengelolaan Perairan (WPP) 718 Laut Arafura mencapai 50,3 ribu ton atau sekitar Rp10 triliun per tahun.

Direktur Kelautan dan Perikanan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sri Yani beberapa waktu lalu menyebut produksi perikanan udang di kawasan WPP 718 saat ini baru berkisar 11 persen dari total potensi mencapai 2.673 ribu ton.

Produksi 11 persen itu menggunakan 20 ribu unit kapal dan 26 ribu unit alat tangkap. Dibandingkan WPP lain, lanjut dia, potensi WPP 718 merupakan yang terbesar. Namun, produksinya terkecil dibandingkan 11 WPP lain.
 

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023