Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Papua Barat Elimelech Wayoi menyebutkan kurikulum Merdeka Belajar yang dicetuskan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sangat cocok diaplikasikan di wilayah Papua Barat.
"Pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar memberikan ruang yang sangat baik, bukan saja bagi siswa namun juga bagi guru. Karena proses belajar mengajar terkesan lebih santai namun serius dalam pengembangan kemampuan siswa," kata Elimelech Wayoi usai mengikuti Upacara Hardiknas 2023 Papua Barat di Manokwari, Selasa.
Dirinya menjelaskan, dengan Kurikulum Merdeka belajar siswa benar-benar dilatih dan dikembangkan kemampuan dasar yang dimiliki serta ditambahkan dengan pola fikir yang lebih maju.
Eli Wayoi juga berharap agar pemerintah daerah memberikan dukungan penuh pada pelaksanaan kurikulum tersebut sehingga dalam penerapannya sejalan dengan keinginan Mendikbud untuk pemerataan pendidikan di Indonesia.
"Mulai dari barat ke timur, pendidikan sudah mengalami kemajuan. Kami berharap kurikulum ini bisa bertahan dan dilakukan pengembangan serta penyempurnaan," tambah dia.
Dari segi pendanaan PGRI mengingatkan, selain pencairan langsung Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang bersumber dari Pemerintah Pusat, dukungan pendanaan dari daerah harus dapat dimaksimalkan.
Seperti diketahui, sektor pendidikan di Papua Barat memiliki sumber pendanaan lain yakni otonomi khusus sebesar 20 persen, Eli menyebut jika dimanfaatkan dengan baik maka pendidikan di Papua akan sangat maju.
"Fokus anggaran pendidikan yang tersedia harus sesuai sehingga pengembangan pendidikan bisa maksimal, perhatian dan keseriusan pemerintah pusat untuk pendidikan kita di wilayah timur tentu tidak perlu diragukan lagi," tandas dia.
Sementara itu, Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 di Papua Barat dilaksanakan sederhana dengan upacara bendera yang dipimpin oleh Sekretaris daerah Dance Sangkek, di halaman Kantor Gubernur di Manokwari.
Sejumlah siswa, guru dan ASN Pemprov Papua Barat tampak menggunakan pakaian adat sesuai petunjuk pelaksanaan upacara Hardiknas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
"Pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar memberikan ruang yang sangat baik, bukan saja bagi siswa namun juga bagi guru. Karena proses belajar mengajar terkesan lebih santai namun serius dalam pengembangan kemampuan siswa," kata Elimelech Wayoi usai mengikuti Upacara Hardiknas 2023 Papua Barat di Manokwari, Selasa.
Dirinya menjelaskan, dengan Kurikulum Merdeka belajar siswa benar-benar dilatih dan dikembangkan kemampuan dasar yang dimiliki serta ditambahkan dengan pola fikir yang lebih maju.
Eli Wayoi juga berharap agar pemerintah daerah memberikan dukungan penuh pada pelaksanaan kurikulum tersebut sehingga dalam penerapannya sejalan dengan keinginan Mendikbud untuk pemerataan pendidikan di Indonesia.
"Mulai dari barat ke timur, pendidikan sudah mengalami kemajuan. Kami berharap kurikulum ini bisa bertahan dan dilakukan pengembangan serta penyempurnaan," tambah dia.
Dari segi pendanaan PGRI mengingatkan, selain pencairan langsung Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang bersumber dari Pemerintah Pusat, dukungan pendanaan dari daerah harus dapat dimaksimalkan.
Seperti diketahui, sektor pendidikan di Papua Barat memiliki sumber pendanaan lain yakni otonomi khusus sebesar 20 persen, Eli menyebut jika dimanfaatkan dengan baik maka pendidikan di Papua akan sangat maju.
"Fokus anggaran pendidikan yang tersedia harus sesuai sehingga pengembangan pendidikan bisa maksimal, perhatian dan keseriusan pemerintah pusat untuk pendidikan kita di wilayah timur tentu tidak perlu diragukan lagi," tandas dia.
Sementara itu, Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 di Papua Barat dilaksanakan sederhana dengan upacara bendera yang dipimpin oleh Sekretaris daerah Dance Sangkek, di halaman Kantor Gubernur di Manokwari.
Sejumlah siswa, guru dan ASN Pemprov Papua Barat tampak menggunakan pakaian adat sesuai petunjuk pelaksanaan upacara Hardiknas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023