Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Papua Barat menyebut tiga kabupaten di provinsi itu masih memiliki cakupan perekaman KTP elektronik rendah karena kondisi geografis tiga wilayah tersebut sulit dijangkau.

Ketiga Kabupaten tersebut yakni Pegunungan Arfak (32 persen), Manokwari Selatan (67 persen), dan Teluk Wondama (70 persen).

Kepala Disdukcapil Papua Barat Ria Come di Manokwari, Senin, mengatakan rendahnya cakupan perekaman KTP elektronik dipicu letak geografis, jaringan internet, dan alat perekaman KTP.

“Misalnya Pegunungan Arfak, masyarakat lebih banyak tinggalnya jauh-jauh,” jelas dia.

Dia mengatakan untuk ketersediaan blanko KTP elektronik tidak menjadi permasalahan sebab provinsi memiliki stok untuk membantu kabupaten yang kekurangan.

“Kita masih ada stok blanko KTP elektronik sebanyak 18.000,” ujar Ria

Ia menyebutkan bahwa cakupan perekaman KTP elektronik untuk target nasional pada tahun 2022 sebesar 99,3 persen dan target provinsi sebesar 80 persen. Namun pada tahun 2023 naik menjadi 90 persen.

Oleh sebab itu ia meminta kepala daerah di setiap kabupaten memiliki komitmen dalam meningkatkan capaian perekaman KTP elektronik.

“Kita meminta untuk Disdukcapil menjadi prioritas apalagi sudah mendekati pemilu 2024,” ujarnya.

Ria Come menjelaskan dalam meningkatkan cakupan perekaman KTP elektronik harus melakukan berbagai inovasi seperti jemput bola dan sebagainya.

“Kami dari provinsi juga akan turun untuk membantu ketiga kabupaten yang memiliki cakupan KTP elektronik rendah. Sebelum turun ke lapangan, kita lakukan pemetaan dan bekerja sama dengan kepala kampung," kata Ria Come.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023