Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya telah mengembangkan komoditas jagung dengan luas lahan berkisar 4.155 hektare di wilayah Kampung Sitori, Distrik Kebar Timur, untuk menekan inflasi.
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw Thomas Kofiaga di Sorong, Jumat, mengatakan Pemkab Tambrauw telah melakukan sebuah kebijakan strategis melalui pengembangan jagung.
 
"Karena lahan kita luas dan banyak sehingga kita ambil kebijakan untuk lakukan pengembangan jagung dengan maksud menekan inflasi," kata Thomas Kofiaga.
 
Disebutkan, penanaman jagung ini sudah mulai dari Oktober 2022 dan siap panen pada Februari 2023 dengan hasil produksi jagung berkisar tiga ton/Ha.
 
"Jagung tersebut sementara dijual dalam bentuk pipilan yang akan digunakan sebagai pakan hewan ternak," sebutnya.
 
Diakui, pemasaran jagung masih berkisar di wilayah yang membutuhkan seperti Sorong Raya dan Manokwari. Sehingga pemerintah terus berupaya membangun kerja sama dengan pihak pengusaha untuk bisa memproduksi hasil panen jagung itu, kemudian dijual dalam bentuk beras yang sudah digiling.
 
"Karena hasil panen besar namun kebutuhan masih sedikit sehingga kita tetap berupaya menjalin kerja sama dengan pihak perusahaan," akunya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023