Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berkomitmen mempercepat penanganan kasus malaria yang masih menjadi momok masyarakat di wilayah itu melalui program pembagian kelambu antinyamuk.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya Susan Wanane di Sorong, Rabu, mengatakan kelambu antinyamuk itu akan segera didistribusikan ke setiap daerah endemis malaria.

Sesuai data Dinkes setempat, angka kejadian kasus malaria di Papua Barat sebesar 7,3 kasus per 1.000 penduduk, dengan jumlah kasus malaria sebanyak 3.663.

"Ini merupakan sebuah kondisi yang perlu mendapatkan perhatian dari seluruh elemen khususnya pemerintah melalui program strategis," ujarnya.

Ia menyebutkan Kabupaten Tambrauw dan Raja Ampat merupakan dua di antara enam kabupaten/kota di Papua Barat Daya yang menjadi daerah endemis malaria.

Guna mempercepat pencapaian bebas malaria di dua wilayah itu, maka akan dilakukan pendistribusian kelambu antinyamuk kepada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah endemis tinggi. Kegiatan itu rencananya dilakukan pada Maret ini.

Susan menerangkan bahwa upaya percepatan penanganan kasus malaria ini merupakan bagian dari komitmen bersama antara gubernur, bupati, wali kota dan DPRD Provinsi Papua Barat pada Agustus 2017 di Manokwari.

Papua Barat Daya menargetkan bisa melakukan eliminasi atau bebas dari kasus malaria pada 2027.

"Pemberian kelambu massal ini diperkirakan akan dapat melindungi 103.047 jiwa," katanya.

Total kelambu yang akan didistribusikan sebanyak 57.200 lembar dengan rincian Kabupaten Tambrauw 13.450 lembar, sedangkan Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Maybrat, Raja Ampat, dan Sorong Selatan hanya diberikan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di kampung endemis tinggi. Hal itu sesuai dengan hasil perencanaan puskesmas yang telah dilaksanakan pada 16-18 Februari 2023 yaitu 43.750 kelambu.

"Kelambu antinyamuk akan didistribusikan ke masyarakat setelah dilakukan pendataan kebutuhan kelambu, berdasarkan kelompok tidur per kepala keluarga oleh kader dan petugas kesehatan," tuturnya.

Berkaitan dengan itu, Susan berharap, seluruh kepala distrik hingga kelurahan dan elemen penting lainnya di Papua Barat Daya membantu memberikan informasi dan edukasi tentang pelaksanaan pendistribusian kelambu massal sehingga masyarakat yang berdomisili di kampung endemis tinggi mendapatkan dan menggunakan kelambu baru antinyamuk.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023