Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, tahun ini menerima dana bagi hasil minyak bumi dan gas (DBH Migas) senilai Rp96 miliar, mengalami kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya menerima bagian Rp49 miliar.

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor di Rasiei, Selasa, menyebut DBH Migas yang diterima Pemkab Teluk Wondama naik hampir dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.

"Kita yang tadinya di bawah-bawah, sekarang lumayan cukup tinggi. Untuk DBH Minyak kita menerima Rp19 miliar, sedangkan untuk DBH Gas kita menerima Rp77 miliar. Dalam APBD 2023 kita rencanakan penerimaan DBH Minyak Rp9 miliar, sedangkan DBH Gas Rp40 miliar," ujar Mambor.

Menurut dia, kenaikan DBH Migas itu tidak lepas dari kerja keras semua organisasi perangkat daerah (OPD). Atas hal itu, Bupati Mambor menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kerja keras dari jajaran Pemkab setempat.

"Saya selalu sampaikan bahwa sekecil apapun yang anda lakukan tetapi itu punya dampak bagi daerah dan masyarakat maka itu punya nilai yang tinggi dan saya percaya itu pasti diperhitungkan Tuhan. Karena itu saya berharap semua tetap semangat dalam bekerja," ujar Mambor.

Meningkatnya penerimaan daerah dari DBH Migas tersebut sangat membantu Pemkab Teluk Wondama dalam menopang anggaran belanja pembangunan, mengingat daerah itu masih sangat tergantung pada dana transfer dari pusat.

Adapun APBD Kabupaten Teluk Wondama tahun 2023 ini ditetapkan sebesar Rp1,11 triliun, terdiri atas pendapatan sebesar Rp1,09 triliun dan belanja daerah sebesar Rp1,10 triliun.
 

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023