Komandan Kodim 1811/Peradaban Teluk Wondama, Papua Barat Letkol Inf Saheri mengajak generasi muda di Kabupaten Teluk Wondama ikut ambil bagian dalam seleksi menjadi komponen cadangan (komcad) untuk membantu pertahanan negara.
Letkol Saheri di Rasiei, Jumat, mengatakan selain dari masyarakat umum diharapkan peserta komcad juga berasal dari kalangan PNS, termasuk honorer untuk terlibat dalam program dalam rangka pembentukan sistem pertahanan rakyat semesta (sishankamrata) itu.
Saheri menargetkan 100 pemuda Wondama bisa mengikuti seleksi menjadi personel Komcad pada tahun ini.
"Sesuai arahan Dirjen Kemhan, dibutuhkan sekitar 2.000 orang (untuk Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya). Kalau dibagi 13 kabupaten/kota, ya minimal dari Wondama itu 100 orang. Ini tugas besar bagi kita semua untuk mengajak para pemuda terutama ASN, Satpol PP, pegawai-pegawai yang baru dan honorer," ujarnya.
Sesuai ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, Komcad adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan TNI.
Komcad sendiri bersifat sukarela atau tidak wajib. Nantinya peserta yang lolos seleksi akan mengikuti pelatihan selama 3 bulan dengan biaya sepenuhnya ditanggung negara.
Saheri mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi hal-hal terkait komcad kepada para pemuda dan masyarakat umum agar bisa diketahui secara luas.
Perekrutan komcad merupakan bentuk pengabdian kepada negara sehingga menjadi tanggung jawab setiap anak bangsa untuk mendukung.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor juga mendorong generasi muda termasuk jajaran PNS untuk mau ambil bagian dalam perekrutan komcad.
Menurut Mambor, komcad menjadi sarana yang positif untuk membentuk mental dan karakter generasi muda yang kuat dan unggul sehingga bisa diandalkan tidak saja oleh negara tetapi juga untuk daerah.
"Sebagai kepala daerah saya mengimbau generasi muda terutama yang belum memiliki kegiatan untuk mari siapkan diri untuk ikut sehingga dilatih untuk pembentukan karakter sehingga memiliki karakter dan mental yang kuat," imbaunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023
Letkol Saheri di Rasiei, Jumat, mengatakan selain dari masyarakat umum diharapkan peserta komcad juga berasal dari kalangan PNS, termasuk honorer untuk terlibat dalam program dalam rangka pembentukan sistem pertahanan rakyat semesta (sishankamrata) itu.
Saheri menargetkan 100 pemuda Wondama bisa mengikuti seleksi menjadi personel Komcad pada tahun ini.
"Sesuai arahan Dirjen Kemhan, dibutuhkan sekitar 2.000 orang (untuk Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya). Kalau dibagi 13 kabupaten/kota, ya minimal dari Wondama itu 100 orang. Ini tugas besar bagi kita semua untuk mengajak para pemuda terutama ASN, Satpol PP, pegawai-pegawai yang baru dan honorer," ujarnya.
Sesuai ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, Komcad adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan TNI.
Komcad sendiri bersifat sukarela atau tidak wajib. Nantinya peserta yang lolos seleksi akan mengikuti pelatihan selama 3 bulan dengan biaya sepenuhnya ditanggung negara.
Saheri mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi hal-hal terkait komcad kepada para pemuda dan masyarakat umum agar bisa diketahui secara luas.
Perekrutan komcad merupakan bentuk pengabdian kepada negara sehingga menjadi tanggung jawab setiap anak bangsa untuk mendukung.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor juga mendorong generasi muda termasuk jajaran PNS untuk mau ambil bagian dalam perekrutan komcad.
Menurut Mambor, komcad menjadi sarana yang positif untuk membentuk mental dan karakter generasi muda yang kuat dan unggul sehingga bisa diandalkan tidak saja oleh negara tetapi juga untuk daerah.
"Sebagai kepala daerah saya mengimbau generasi muda terutama yang belum memiliki kegiatan untuk mari siapkan diri untuk ikut sehingga dilatih untuk pembentukan karakter sehingga memiliki karakter dan mental yang kuat," imbaunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2023