Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat kini mempersiapkan tiga Puskesmas untuk menjadi rujukan pemberian obat Anti Retroviral (ARV) bagi pasien HIV pada 2023.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Manokwari Rahimi di Manokwari, Kamis, mengatakan ketiga Puskesmas tersebut yakni Puskesmas Wosi, Puskesmas Sanggeng dan Puskesmas Prafi.
Saat ini petugas kesehatan dari tiga Puskesmas itu sedang dilatih untuk memberikan obat ARV sekaligus melakukan pendampingan agar Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) patuh minum obat.
"Selama ini pemberian obat kepada penderita HIV hanya dilakukan melalui RSUD Manokwari. Tiga Puskesmas ini diharapkan bisa menjadi pilihan bagi pasien untuk mendapatkan obat sekaligus meluaskan jangkauan pemberian obat," ujar dia.
Jika program tersebut berhasil, Dinkes Manokwari akan memperluas dan memperbanyak jumlah Puskesmas yang menjadi rujukan pemberian obat ARV. Puskesmas lain nantinya akan belajar ke tiga Puskesmas tersebut.
Dinkes Manokwari memperkirakan jumlah ODHA di daerah itu sebanyak 611 orang. Hasil pengecekan ulang yang dilakukan beberapa waktu lalu, jumlah ODHA di Manokwari sebanyak 400 orang.
"Sekitar 200 orang yang lain akan kami lakukan pemeriksaan ulang. Bisa jadi mereka tidak tercatat dalam laporan petugas karena sudah pindah wilayah atau tidak lagi meneruskan program pengobatan sehingga mereka tidak lagi tercatat sebagai pasien di Manokwari," jelas Rahimi.
Ia memastikan seluruh layanan kesehatan terbuka untuk masyarakat memeriksakan diri dan obat ARV tetap tersedia bagi penderita yang membutuhkan.
Rahimi juga mengapresiasi dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Manokwari yang selama ini berperan untuk mencegah penularan HIV, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Bertepatan peringatan Hari AIDS Sedunia ke-52 yang dirayakan setiap 1 Desember, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menanggulangi HIV-AIDS di Manokwari menuju eliminasi HIV-AIDS pada 2030," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Manokwari Rahimi di Manokwari, Kamis, mengatakan ketiga Puskesmas tersebut yakni Puskesmas Wosi, Puskesmas Sanggeng dan Puskesmas Prafi.
Saat ini petugas kesehatan dari tiga Puskesmas itu sedang dilatih untuk memberikan obat ARV sekaligus melakukan pendampingan agar Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) patuh minum obat.
"Selama ini pemberian obat kepada penderita HIV hanya dilakukan melalui RSUD Manokwari. Tiga Puskesmas ini diharapkan bisa menjadi pilihan bagi pasien untuk mendapatkan obat sekaligus meluaskan jangkauan pemberian obat," ujar dia.
Jika program tersebut berhasil, Dinkes Manokwari akan memperluas dan memperbanyak jumlah Puskesmas yang menjadi rujukan pemberian obat ARV. Puskesmas lain nantinya akan belajar ke tiga Puskesmas tersebut.
Dinkes Manokwari memperkirakan jumlah ODHA di daerah itu sebanyak 611 orang. Hasil pengecekan ulang yang dilakukan beberapa waktu lalu, jumlah ODHA di Manokwari sebanyak 400 orang.
"Sekitar 200 orang yang lain akan kami lakukan pemeriksaan ulang. Bisa jadi mereka tidak tercatat dalam laporan petugas karena sudah pindah wilayah atau tidak lagi meneruskan program pengobatan sehingga mereka tidak lagi tercatat sebagai pasien di Manokwari," jelas Rahimi.
Ia memastikan seluruh layanan kesehatan terbuka untuk masyarakat memeriksakan diri dan obat ARV tetap tersedia bagi penderita yang membutuhkan.
Rahimi juga mengapresiasi dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Manokwari yang selama ini berperan untuk mencegah penularan HIV, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Bertepatan peringatan Hari AIDS Sedunia ke-52 yang dirayakan setiap 1 Desember, kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menanggulangi HIV-AIDS di Manokwari menuju eliminasi HIV-AIDS pada 2030," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022