Tim nasional Brazil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Swiss dalam lanjutan penyisihan Grup G Piala Dunia 2022 di Stadion 974, Doha, Qatar, Senin, dan mengamankan satu tempat di babak 16 besar.
Kemenangan itu tentunya tidak lepas dari atmosfer luar biasa yang diciptakan para suporter Brazil nyaris sepanjang laga di Stadion 974.
Tribun stadion yang konstruksinya menggunakan peti kemas itu didominasi penuh oleh warna kuning, warna kebesaran Brazil. Sedangkan suporter Swiss tampaknya hanya bisa menempati dua sektor tribun saja, dikepung oleh lautan warna kuning.
Kendati bintang utama Brazil Neymar harus absen karena cedera yang dideritanya di laga sebelumnya, hal itu tak menyurutkan antusiasme para suporter untuk mendukung langsung Selecao beraksi.
Laiknya warna kuning yang mengepung merah di tribun, di atas lapangan Brazil juga terus merambah area pertahanan Swiss yang relatif solid sepanjang laga dikawal duet Manuel Akanji dan Nico Elvedi.
Sementara itu dari tribun nyaris tiap lima menit sekali para suporter Brazil menghentak-hentakkan kaki di lantai sembari meneriakkan yel-yel penyemangat. Mengingat Stadion 974 merupakan stadion yang bermaterial peti kemas, hentakan kaki itu menimbulkan gemuruh yang membahana.
Para suporter Brazil sempat bersorak begitu riuhnya ketika Vinicius Junior berhasil menyarangkan bola ke gawang Swiss pada menit ke-65. Bintang Real Madrid itu bahkan sempat melakukan selebrasi dengan gaya khas Neymar.
Namun selebrasi penghormatan dan keriuhan itu reda serta menjelma jadi lenguhan kecewa setelah Ivan Arcides Barton Cisneros menganulir gol itu atas masukan VAR karena Richarlison sudah terlebih dulu terjebak offside.
Meski dibuat kecewa oleh keputusan para pengadil, gemuruh hentakan kaki suporter Brazil tak berkurang frekuensinya. Demikian juga Vinicius dkk tak henti berusaha merengkuh gol pembeda
Hingga akhirnya, pada menit ke-83 Casemiro dengan cermat menyambar bola umpan Vinicius yang tak bisa dikendalikan sempurna oleh Rodrygo Goes. Tembakan voli Casemiro cukup untuk menaklukkan kiper Yann Sommer, dan kali ini tidak ada keraguan yang berpotensi menganulir gol gelandang Manchester United tersebut.
Keunggulan 1-0 semakin membakar semangat para suporter yang melanjutkan ritme hentakan kaki mereka, sampai Vinicus memantulkan umpan jauh kiper Alisson Becker dan Rodrygo hampir melengkapi kemenangan Brazil bila saja tembakannya tak dihalau oleh Akanji.
Pun demikian, Brazil dan para suporternya tetap tersenyum lebar sebab mereka tetap mengantongi kemenangan 1-0 atas Swiss sekaligus jadi tim kedua yang mengunci tiket babak 16 besar setelah juara bertahan Prancis.
Praktis Vinicius dkk memastikan Neymar akan memiliki panggung untuk berlaga, apabila proses pemulihan cedera pergelangan kaki yang dideritanya berlangsung sesuai ekspektasi yakni hingga fase penyisihan grup berakhir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gemuruh hentakan kaki suporter bantu Brazil runtuhkan pertahanan Swiss
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kemenangan itu tentunya tidak lepas dari atmosfer luar biasa yang diciptakan para suporter Brazil nyaris sepanjang laga di Stadion 974.
Tribun stadion yang konstruksinya menggunakan peti kemas itu didominasi penuh oleh warna kuning, warna kebesaran Brazil. Sedangkan suporter Swiss tampaknya hanya bisa menempati dua sektor tribun saja, dikepung oleh lautan warna kuning.
Kendati bintang utama Brazil Neymar harus absen karena cedera yang dideritanya di laga sebelumnya, hal itu tak menyurutkan antusiasme para suporter untuk mendukung langsung Selecao beraksi.
Laiknya warna kuning yang mengepung merah di tribun, di atas lapangan Brazil juga terus merambah area pertahanan Swiss yang relatif solid sepanjang laga dikawal duet Manuel Akanji dan Nico Elvedi.
Sementara itu dari tribun nyaris tiap lima menit sekali para suporter Brazil menghentak-hentakkan kaki di lantai sembari meneriakkan yel-yel penyemangat. Mengingat Stadion 974 merupakan stadion yang bermaterial peti kemas, hentakan kaki itu menimbulkan gemuruh yang membahana.
Para suporter Brazil sempat bersorak begitu riuhnya ketika Vinicius Junior berhasil menyarangkan bola ke gawang Swiss pada menit ke-65. Bintang Real Madrid itu bahkan sempat melakukan selebrasi dengan gaya khas Neymar.
Namun selebrasi penghormatan dan keriuhan itu reda serta menjelma jadi lenguhan kecewa setelah Ivan Arcides Barton Cisneros menganulir gol itu atas masukan VAR karena Richarlison sudah terlebih dulu terjebak offside.
Meski dibuat kecewa oleh keputusan para pengadil, gemuruh hentakan kaki suporter Brazil tak berkurang frekuensinya. Demikian juga Vinicius dkk tak henti berusaha merengkuh gol pembeda
Hingga akhirnya, pada menit ke-83 Casemiro dengan cermat menyambar bola umpan Vinicius yang tak bisa dikendalikan sempurna oleh Rodrygo Goes. Tembakan voli Casemiro cukup untuk menaklukkan kiper Yann Sommer, dan kali ini tidak ada keraguan yang berpotensi menganulir gol gelandang Manchester United tersebut.
Keunggulan 1-0 semakin membakar semangat para suporter yang melanjutkan ritme hentakan kaki mereka, sampai Vinicus memantulkan umpan jauh kiper Alisson Becker dan Rodrygo hampir melengkapi kemenangan Brazil bila saja tembakannya tak dihalau oleh Akanji.
Pun demikian, Brazil dan para suporternya tetap tersenyum lebar sebab mereka tetap mengantongi kemenangan 1-0 atas Swiss sekaligus jadi tim kedua yang mengunci tiket babak 16 besar setelah juara bertahan Prancis.
Praktis Vinicius dkk memastikan Neymar akan memiliki panggung untuk berlaga, apabila proses pemulihan cedera pergelangan kaki yang dideritanya berlangsung sesuai ekspektasi yakni hingga fase penyisihan grup berakhir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gemuruh hentakan kaki suporter bantu Brazil runtuhkan pertahanan Swiss
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022