Kalangan DPRD Kaimana, Papua Barat mendukung upaya pemkab setempat mempercepat distribusi air bersih ke rumah-rumah warga di Kota Kaimana.

Ketua Komisi C DPRD Kaimana Frans Amberbay di Kaimana, Sabtu, mengatakan air bersih merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan masyarakat.

Dalam rapat kerja dengan Dinas PUPR Kaimana beberapa waktu lalu, katanya, Komisi C meminta persoalan air bersih tersebut mendapatkan perhatian prioritas. Apalagi hal itu menjadi salah satu misi utama Pemkab Kaimana di bawah kepemimpinan Bupati Freddy Thie dan Wakil Bupati Hasbulla Furuada.

"Visi-misi kepala daerah harus mampu diterjemahkan secara baik oleh instansi terkait, dalam hal ini Dinas PUPR harus dapat mengelola dan menangani permasalahan air bersih di Kota Kaimana yang sudah sangat lama dikeluhkan oleh masyarakat," kata Frans.

Komisi C DPRD Kaimana menilai selama ini penanganan permasalahan air bersih di Kaimana tidak dilakukan secara menyeluruh, tapi hanya sepotong-sepotong.

"Kami menghendaki Dinas PUPR membuat konsep besar bagaimana menyelesaikan persoalan air bersih di Kabupaten Kaimana, tidak saja di Kota Kaimana, tapi juga di distrik-distrik dan kampung-kampung," ujarnya.

Konsep pengelolaan air bersih di Kaimana, jelas Frans, juga harus disesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah.

"Jika anggaran yang dibutuhkan terlampau besar, maka bisa didorong melalui APBD Provinsi Papua Barat atau meminta dukungan ke pemerintah pusat. Intinya kami akan mendukung pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan air bersih ini karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat," kata dia.

Komisi C DPRD Kaimana juga berharap pemkab setempat memperjelas status hukum UPTD Air Bersih yang selama ini dinilai lemah dalam sistem manajemen.
Bupati Kaimana Freddy Thie saat mengecek sumber air bersih untuk kebutuhan warga Kota Kaimana. (ANTARA/HO-Isabela Wisang)


Baru-baru ini Bupati Kaimana Freddy Thie melakukan pengecekan kemajuan pekerjaan fasilitas air bersih oleh jajaran Dinas PUPR setempat yang diambil dari tiga sumber utama

Ada dua lokasi yang menjadi sasaran pengecekan yaitu sumber air Kali Suku dan Kali Tarobe yang berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Saat melakukan pengecekan ke dua sumber air bersih itu, ia mengaku, cukup puas dengan kemajuan pekerjaan fasilitas air bersih sehingga diharapkan warga Kaimana segera dapat menikmatinya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

"Di Kali Sukun sudah ada tangkapan air yang bagus. Air itu nantinya akan dialirkan ke penampungan atau reservoir yang disebut IPA (Instalasi Pengolahan Air) untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan yang tersambung ke rumah-rumah warga," jelasnya.

Ada beberapa hal yang butuh pembenahan segera yaitu kapasitas mesin untuk dorong air ke reservoir harus lebih besar agar aliran air lebih cepat hingga ke rumah-rumah warga.

Selain itu dibutuhkan pembenahan jaringan pipa lantaran ada yang bocor dan juga beberapa stop kran yang rusak serta perangkat penunjang lainnya.

Sejauh ini warga yang bermukim di Kampung Seram sudah bisa menikmati kembali air bersih dari sumber Kali Sukun.

Pengerjaan fasilitas air bersih dari sumber air di Kali Torabe juga segera rampung dan dalam waktu dekat bisa segera dialirkan ke rumah-rumah masyarakat.

Masih ada satu lagi sumber air untuk warga Kota Kaimana yakni dari Kilometer 14. Saat ini air bersih tersebut sudah dialirkan hingga fasilitas IPA yang berada di kilometer 5.

"Saya dapat laporan air sudah sampai di IPA kilo 5 setelah dua sampai tiga minggu melakukan pembenahan panel solarcell untuk menggerakkan pompa. Hambatannya ada sejumlah pipa yang putus tapi sudah diperbaiki sehingga air bisa sampai ke IPA," kata Freddy.

Pemkab Kaimana berencana menggelontorkan dana melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk membiayai perbaikan jaringan pipa distribusi air bersih di dalam Kota Kaimana, mengingat air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

Pewarta: Isabela Wisang

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022