Warga Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mendaftar menjadi panitia pengawas pemilihan umum (Panwaslu) tingkat distrik (distrik) pada Pemilu Serentak 2024 cukup tinggi, dimana seratus lebih orang telah memasukkan berkas lamaran ke Bawaslu setempat.

Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Informasi dan Data Bawaslu Teluk Wondama Lenny Kabra di Wasior, Kamis, mengatakan sejauh ini sudah ada 192 orang yang telah mengembalikan formulir pendaftaran ke Bawaslu Teluk Wondama.

"Kemungkinan jumlah pendaftar akan bertambah karena terdapat tiga distrik yang belum ada pendaftarnya sama sekali alias nol calon," jelas Lenny.

Ia menyebutkan tiga distrik yang sama sekali belum memiliki calon anggota panwaslu yakni Distrik Wamesa, Distrik Roswar dan Distrik Soug Jaya.

Tiga distrik yang berada di daerah pesisir dan kepulauan itu jaraknya cukup jauh dari Kota Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama.

Warga harus menempuh perjalanan melalui laut menggunakan perahu motor untuk bisa datang ke Wasior maupun sebaliknya.

Lenny menduga belum adanya pendaftar calon anggota panwaslu dari tiga distrik itu lantaran warga kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).

"Kemungkinan mereka terkendala BBM sehingga tidak bisa datang ke Wasior untuk mengambil formulir pendaftaran menjadi anggota Panwaslu distrik," ujarnya.

Informasi yang dihimpun di Wasior, stok BBM di tiga distrik itu kini dilaporkan kosong.

Bawaslu Teluk Wondama menyikapi kondisi dimaksud dengan cara membuka pendaftaran secara online, namun juga terkendala lantaran jaringan internet pada tiga distrik tersebut juga tidak mendukung.

Bawaslu Teluk Wondama memperpanjang waktu pendaftaran calon anggota panwaslu distrik selama satu pekan mulai 2 hingga 8 Oktober 2022.

Jika dalam masa perpanjangan tersebut masih ada distrik yang belum memiliki kandidat yang mendaftar maka Bawaslu Teluk Wondama akan menerjunkan tim akan turun ke tiga wilayah tersebut untuk menerima pendaftaran di tempat.
Para kandidat anggota Panwaslu distrik mengembalikan berkas pendaftaran ke Kantor Bawaslu Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. (ANTARA/HO-Zack Tonu B)

Lenny menegaskan, Bawaslu harus menjamin hak setiap warga negara untuk bisa berpartisipasi sebagai penyelenggara pemilu.

"Jadi alternatif terakhir yang kami gunakan, ketika sampai penutupan nanti pada masa perpanjangan mereka tidak bisa ke Wasior maka kami yang ke sana untuk memudahkan mereka mendaftar," ucapnya.

Sejak harga BBM bersubsidi mengalami kenaikan pada awal September lalu, BBM jenis Pertalite semakin sulit didapatkan di Wondama termasuk di Kota Wasior.

Dalam dua pekan terakhir ini BBM jenis Pertalite tidak lagi dijual secara bebas di tingkat pengecer seperti sebelum-sebelumnya.

Untuk bisa mendapatkan BBM bersubsidi, warga harus mengantre menggunakan jeriken, dimana penjualan hanya dilakukan pada pagi hari di Agen Premium, Minyak dan Solar (APMS) lantaran hingga kini SPBU belum tersedia di Wasior dan seluruh Teluk Wondama.

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022