Bupati Kaimana, Papua Barat Freddy Thie melakukan koordinasi dengan pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terkait rencana pengoperasian maskapai Batik Air di Bandara Utarom Kaimana.
Bupati Kaimana Freddy Thie saat menghubungi ANTARA di Manokwari, Kamis, menyebutkan bahwa dirinya sudah bertemu langsung dengan Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono di Jakarta pada Selasa (27/9).
Pertemuan itu dalam rangka melakukan klarifikasi terhadap surat dari Dirjen Perhubungan Udara perihal pengoperasian pesawat Batik Air A320 di Bandara Utarom Kaimana.
"Setelah kami menerima surat tersebut, kami langsung berkoordinasi dengan pihak Bandara Utarom guna menindaklajuti surat tersebut," jelas Freddy.
Pemkab Kaimana, katanya, selalu melakukan koordinasi dengan pihak pengelola Bandara Utarom terkait kemajuan sejumlah program dan pekerjaan fasilitas umum di bandara tersebut.
"Kami sudah mendapatkan laporan bahwa pihak Bandara Utarom sedang dalam proses melakukan revisi Sertifikat Bandara Udara (SBU) berkaitan dengan peningkatan status Bandara Utarom dari 3C ke 4A, tipe pesawat dari ATR-72 ke A320 dan PKP-PK dari 4 ke 5," kata Freddy.
Selain revisi SBU, Pemkab Kaimana juga meminta pihak Bandara Utarom untuk mengusulkan peningkatan sarana prasarana di bandara tersebut agar ke depan bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti pesawat jenis Airbus 320.
Orang nomor satu di Pemkab Kaimana itu menyebut jajarannya sudah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pihak Batik Air untuk membuka rute penerbangan dari dan ke Kaimana.
"Untuk merealisasikan hal itu maka kami meminta pihak Bandara Utarom mengusulkan peningkatan sarana prasarana yang ada saat ini. Dengan kedatangan kami menemui Dirjen Perhubungan Udara diharapkan bisa membantu semua proses yang sedang berjalan karena masyarakat Kaimana sudah lama menantikan hal ini," kata Freddy.
Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono menanggapi positif permintaan Pemkab Kaimana dan berjanji akan segera menindaklanjuti proses revisi SBU Bandara Utarom Kaimana.
"Terima kasih Pak Freddy sudah jauh-jauh datang ke Jakarta, kami akan bantu. Kami pastikan revisi SBU akan segera kami tindaklanjuti sesegera mungkin," ujar Nur Isnin dalam pertemuan dengan Bupati Kaimana.
Berkaitan dengan usulan peningkatan sarana dan prasarana Bandara Utarom Kaimana, Dirjen Perhubungan Udara akan melakukan koordinasi untuk memastikan hal itu.
"Soal peningkatan sarana prasarana, saya akan cek kembali apakah sudah ada atau belum. Kalau sudah, kami akan bantu agar bisa ada anggarannya," ujarnya.
Saat ditemui di Manokwari beberapa waktu lalu, Bupati Freddy menyebut hingga saat ini penerbangan ke Bandara Kaimana hanya dilayani oleh satu maskapai yaitu Wings Air jenis ATR-72.
Pesawat Wings Air melayani rute penerbangan Manokwari-Kaimana pergi pulang tiga kali selama sepekan dan rute penerbangan Sorong-Kaimana pergi pulang enam kali sepekan.
Rencananya maskapai Batik Air akan membuka rute penerbangan Jakarta-Makassar-Kaimana pergi pulang.
Untuk bisa mewujudkan rencana pesawat Batik Air bisa terbang ke Kaimana, dibutuhkan banyak pembenahan fasilitas pendukung di Bandara Kaimana. Saat ini landas pacu Bandara Kaimana baru memiliki panjang 2.000 meter.
Bupati Freddy menyebut masuknya armada pesawat berbadan lebar ke Kaimana juga untuk mendukung program strategis Pemkab setempat yang ingin menjadikan Kaimana sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Papua Barat maupun di Indonesia.
"Kita mau bicara soal pengembangan pariwisata, pengembangan investasi dan lain-lain tapi untuk akses ke Kaimana bagaimana, makanya kami membutuhkan dukungan transportasi yang reguler, salah satunya melalui Batik Air," tutur Freddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Bupati Kaimana Freddy Thie saat menghubungi ANTARA di Manokwari, Kamis, menyebutkan bahwa dirinya sudah bertemu langsung dengan Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono di Jakarta pada Selasa (27/9).
Pertemuan itu dalam rangka melakukan klarifikasi terhadap surat dari Dirjen Perhubungan Udara perihal pengoperasian pesawat Batik Air A320 di Bandara Utarom Kaimana.
"Setelah kami menerima surat tersebut, kami langsung berkoordinasi dengan pihak Bandara Utarom guna menindaklajuti surat tersebut," jelas Freddy.
Pemkab Kaimana, katanya, selalu melakukan koordinasi dengan pihak pengelola Bandara Utarom terkait kemajuan sejumlah program dan pekerjaan fasilitas umum di bandara tersebut.
"Kami sudah mendapatkan laporan bahwa pihak Bandara Utarom sedang dalam proses melakukan revisi Sertifikat Bandara Udara (SBU) berkaitan dengan peningkatan status Bandara Utarom dari 3C ke 4A, tipe pesawat dari ATR-72 ke A320 dan PKP-PK dari 4 ke 5," kata Freddy.
Selain revisi SBU, Pemkab Kaimana juga meminta pihak Bandara Utarom untuk mengusulkan peningkatan sarana prasarana di bandara tersebut agar ke depan bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti pesawat jenis Airbus 320.
Orang nomor satu di Pemkab Kaimana itu menyebut jajarannya sudah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pihak Batik Air untuk membuka rute penerbangan dari dan ke Kaimana.
"Untuk merealisasikan hal itu maka kami meminta pihak Bandara Utarom mengusulkan peningkatan sarana prasarana yang ada saat ini. Dengan kedatangan kami menemui Dirjen Perhubungan Udara diharapkan bisa membantu semua proses yang sedang berjalan karena masyarakat Kaimana sudah lama menantikan hal ini," kata Freddy.
Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono menanggapi positif permintaan Pemkab Kaimana dan berjanji akan segera menindaklanjuti proses revisi SBU Bandara Utarom Kaimana.
"Terima kasih Pak Freddy sudah jauh-jauh datang ke Jakarta, kami akan bantu. Kami pastikan revisi SBU akan segera kami tindaklanjuti sesegera mungkin," ujar Nur Isnin dalam pertemuan dengan Bupati Kaimana.
Berkaitan dengan usulan peningkatan sarana dan prasarana Bandara Utarom Kaimana, Dirjen Perhubungan Udara akan melakukan koordinasi untuk memastikan hal itu.
"Soal peningkatan sarana prasarana, saya akan cek kembali apakah sudah ada atau belum. Kalau sudah, kami akan bantu agar bisa ada anggarannya," ujarnya.
Saat ditemui di Manokwari beberapa waktu lalu, Bupati Freddy menyebut hingga saat ini penerbangan ke Bandara Kaimana hanya dilayani oleh satu maskapai yaitu Wings Air jenis ATR-72.
Pesawat Wings Air melayani rute penerbangan Manokwari-Kaimana pergi pulang tiga kali selama sepekan dan rute penerbangan Sorong-Kaimana pergi pulang enam kali sepekan.
Rencananya maskapai Batik Air akan membuka rute penerbangan Jakarta-Makassar-Kaimana pergi pulang.
Untuk bisa mewujudkan rencana pesawat Batik Air bisa terbang ke Kaimana, dibutuhkan banyak pembenahan fasilitas pendukung di Bandara Kaimana. Saat ini landas pacu Bandara Kaimana baru memiliki panjang 2.000 meter.
Bupati Freddy menyebut masuknya armada pesawat berbadan lebar ke Kaimana juga untuk mendukung program strategis Pemkab setempat yang ingin menjadikan Kaimana sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Papua Barat maupun di Indonesia.
"Kita mau bicara soal pengembangan pariwisata, pengembangan investasi dan lain-lain tapi untuk akses ke Kaimana bagaimana, makanya kami membutuhkan dukungan transportasi yang reguler, salah satunya melalui Batik Air," tutur Freddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022