Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menganggarkan Rp130 juta di tahun 2022 untuk pengadaan fasilitas darurat bencana.
Kepala BPBD Manokwari, Tajuddin di Manokwari, Rabu, menyatakan pengadaan itu terdiri dari tenda, fasilitas tempat tidur darurat dan genset termasuk bahan bakar, serta keperluan air bersih dan kamar mandi darurat.
"Karena kami memang saat ini terbatas dengan barang-barang seperti itu sebab sebelumnya sudah terbakar di Kantor Gubernur (2019)," ujar dia.
Menurut dia, besaran anggaran itu jauh dari kebutuhan mengingat potensi bencana di Manokwari disebutnya termasuk tinggi di Provinsi Papua Barat.
BPBD Manokwari mencatat setidaknya ada 11 potensi bencana di Manokwari diantaranya yakni banjir, kebakaran, perubahan iklim dan bahkan tsunami mengingat Manokwari sangat dekat dengan laut.
Namun Tajuddin optimis untuk menanggulangi bencana di Manokwari hanya saja dia masih memerlukan dukungan fasilitas yang memadai.
Di luar fasilitas darurat, dia mengatakan pihaknya memiliki Tim Respon Cepat (TRC) yang beranggotakan 7 orang yang akan langsung diterjunkan langsung ke lokasi bencana dalam waktu kurang dari 24 jam.
Dia juga memastikan BPBD Manokwari hanya menangani masalah tanggap darurat di wilayah yang didalamnya terdapat aset daerah sesuai tugas penanggulangan bencana yang mencakup rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022
Kepala BPBD Manokwari, Tajuddin di Manokwari, Rabu, menyatakan pengadaan itu terdiri dari tenda, fasilitas tempat tidur darurat dan genset termasuk bahan bakar, serta keperluan air bersih dan kamar mandi darurat.
"Karena kami memang saat ini terbatas dengan barang-barang seperti itu sebab sebelumnya sudah terbakar di Kantor Gubernur (2019)," ujar dia.
Menurut dia, besaran anggaran itu jauh dari kebutuhan mengingat potensi bencana di Manokwari disebutnya termasuk tinggi di Provinsi Papua Barat.
BPBD Manokwari mencatat setidaknya ada 11 potensi bencana di Manokwari diantaranya yakni banjir, kebakaran, perubahan iklim dan bahkan tsunami mengingat Manokwari sangat dekat dengan laut.
Namun Tajuddin optimis untuk menanggulangi bencana di Manokwari hanya saja dia masih memerlukan dukungan fasilitas yang memadai.
Di luar fasilitas darurat, dia mengatakan pihaknya memiliki Tim Respon Cepat (TRC) yang beranggotakan 7 orang yang akan langsung diterjunkan langsung ke lokasi bencana dalam waktu kurang dari 24 jam.
Dia juga memastikan BPBD Manokwari hanya menangani masalah tanggap darurat di wilayah yang didalamnya terdapat aset daerah sesuai tugas penanggulangan bencana yang mencakup rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022