Pemerintah Kabupaten Kaimana, Papua Barat, mendatangkan sejumlah pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) guna membantu menyusun master plan (rencana induk) Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) daerah itu.

Bupati Kaimana yang dihubungi Antara dari Manokwari, Senin, mengatakan tim pakar dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB yang seluruhnya bergelar profesor telah tiba di Kaimana sejak Jumat (5/8) untuk bersama-sama Pemda menyusun master plan SKPT Kabupaten Kaimana.

Tim pakar IPB terdiri atas Mulyono S Baskoro pakar Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Sugeng Hari Wisudo pakar Teknologi Kelautan, Syamsul Bahri Agu pakar Inderaja dan SIG Kelautan Pemodelan Geospasial, Mochammad Riyanto pakar Fishing Technology and Fish Behavior, dan Irza Effendi pakar Akuakultur.

"Terima kasih kepada Tim FPIK IPB yang secara serius membantu Pemda Kaimana untuk mengelola potensi perikanan yang ada di Kaimana," ujar Freddy.

Orang nomor satu di Kabupaten Kaimana itu menyebut daerahnya selama ini dikenal sebagai kingdom of fish atau kerajaan ikan karena potensi perikanan yang sangat besar di Kaimana.

Ironisnya, potensi perikanan yang melimpah di Kaimana tidak berdampak signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat karena pengelolaan potensi perikanan tersebut belum dilakukan secara profesional.

"Semoga dengan bantuan Tim (FPIK IPB) untuk menyusun dokumen master plan SKPT di Kaimana, maka ke depan kami sudah punya dokumen perencanaan yang baik sebagai pedoman bagi daerah dalam mengelola dan mengembangkan potensi perikanan yang kami miliki," harap Freddy.

Freddy mengakui salah satu kendala setiap kali meminta bantuan ke Pemerintah Pusat untuk mengembangkan SKPT di Kaimana yaitu tidak adanya dokumen perencanaan yang secara akademik bisa dipertanggungjawabkan.

"Bukan cuma master plan yang kita tidak punya, data-data perikanan pun kami belum lengkap. Padahal ini merupakan hal mendasar yang wajib dimiliki. Apalagi perikanan dan kelautan merupakan salah satu leading sector Kaimana," ucap Freddy yang berlatar belakang sebagai seorang pengusaha.

Begitu menginjakkan kaki di Kaimana yang terkenal dengan sebutan negeri 'Kota Senja', Tim FPIK IPB langsung mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Dinas Perikanan Pemkab Kaimana, UPTD KKPD Kaimana, Konservasi Indonesia dan sejumlah pelaku usaha perikanan yang ada di Kaimana.

Pertemuan yang berlangsung di Hotel Grand Papua Kaimana itu dimaksudkan untuk menggali informasi dan data penunjang.

Selanjutnya Tim FPIK IPB meninjau kawasan perikanan di Kaimera Siawatan di Distrik Teluk Etna, Teluk Triton dan Kampung Namatota.

Di lokasi itu, tim juga menggali data yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen master plan SKPT Kaimana.
Bupati Kaimana Freddy Thie bersama Tim pakar dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) di salah satu restoran pinggir pantai Kaimana. (ANTARA/HO-Tim Media Bupati Kaimana)

Setelah kembali ke Kota Kaimana, Tim FPIK IPB melakukan audiensi dengan Bupati Kaimana Freddy Thie yang didampingi oleh Sekda Kaimana Donald R Wakum.

Dalam pertemuan dengan Bupati Freddy Thie, sejumlah materi yang dibahas antara lain perencanaan budi daya ikan air tawar, air payau dan air laut.
 

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022