Wilayah Masabuai di Kelurahan Wasior, Kabupaten Teluk Wondama terpilih menjadi salah satu daerah sasaran program KotaKu atau kota tanpa kumuh tahun 2022 yang merupakan program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.

Lurah Wasior Muhamad Ickbal Marani di Wasior, Jumat, mengatakan bersyukur dengan masuknya program KotaKu di Masabuai untuk mengubah wajah kawasan itu yang selama ini dikenal sebagai kawasan kumuh dan kotor.

"Kami menyambut baik dan berharap melalui program KotaKu maka kawasan di Masabuai itu bisa berubah. Ke depannya bisa ditata dengan lebih baik sehingga tidak kumuh dan kotor seperti sekarang ini, apalagi kawasan ini berada di pusat kota Wasior," kata Ickbal.

Program KotaKu bertujuan meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di pemukiman kumuh perkotaan sehingga bisa terwujud pemukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.

Ickbal menjelaskan, pada tahun ini kegiatan yang akan dilakukan yaitu penataan jalan lingkungan serta penyediaan tempat sampah.

Jalan lingkungan di kawasan Masabuai terutama di pemukiman terapung pada umumnya masih berupa jalan darurat dari kayu yang dibuat seadanya.

Di lokasi padat penduduk itu belum tersedia tempat sampah sehingga masyarakat setempat umumnya membuang sampah langsung ke laut.

"Anggaran yang sudah masuk sekitar Rp500 juta dari Kementerian PUPR. Kami harapkan dari Pemda Wondama ada dana pendampingan atau berupa kegiatan yang bisa disandingkan di situ supaya sejalan dengan program KotaKu," ujar Ickbal.

Ia mengaku telah mengusulkan beberapa kegiatan penting untuk diakomodir dalam program KotaKu di kawasan Masabuai seperti penataan pemukiman dengan membangun perumahan baru bagi warga Masabuai terutama yang bermukim di pesisir pantai.

"Saya berkeinginan untuk bongkar dan relokasi penduduk dan kita bangun perumahan baru supaya tidak kumuh. Itu diterima tapi harus bertahap karena butuh anggaran besar dan butuh dukungan besar dari semua pihak," jelasnya.

Selain itu pembangunan tanggul pantai di Masabuai yang akan terhubung dengan tanggul pantai yang sudah terbangun di kawasan Pelabuhan Wasior dan di sisi selatan tersambung dengan tanggul pantai di wilayah Miei.

Dengan begitu maka ada lahan yang lebih luas untuk penataan pemukiman baru di sisi darat sekaligus juga tersedia ruang publik di sisi laut.

Nantinya diharapkan pemukiman masyarakat di kawasan itu langsung menghadap ke laut.

"Kita biasakan mereka untuk tidak lagi membuang sampah ke laut. Nanti juga dibangun jamban/MCK di dalam rumah sehingga tidak buang kotoran langsung ke laut," terang Ickbal.
Pemukiman warga di Masabuai, Kelurahan Wasior, Teluk Wondama yang dikenal sebagai kawasan kumuh. (ANTARA/HO-Zack Tonu B)


Mantan pegawai Inspektorat ini berangan-angan wilayah Masabuai ke depan, tidak hanya menjadi lebih rapi dan tertata, tetapi juga bisa menjadi kawasan terpadu untuk ruang terbuka hijau, area bermain dan bersantai sekaligus sentra kreativitas kaum muda.

"Nanti di situ bisa jadi areal publik. Mungkin ada warung, ada café di situ, tapi semua arahnya ke laut karena nanti jalannya itu di bagian laut (pinggir tanggul). Di laut tidak boleh ada bangunan. Di situ mungkin kita buat tempat santai-santai, tempat pariwisatanya. Jadi kita biasakan masyarakat tidak mengotori laut. Itu mimpi saya," ucapnya.

Saat pertemuan dengan pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat beberapa waktu lalu, Sekda Teluk Wondama Denny Simbar menyatakan Pemkab Wondama akan melakukan pergeseran anggaran dalam Perubahan APBD 2022 untuk mendukung program KotaKu.

"Program KotaKu ini tanggung jawab kita bersama dalam rangka penataan kawasan kumuh. Yang penting sekarang ini adalah peningkatan kualitas pemukimannya, up-grading dan peremajaan kawasan pemukiman," jelas Simbar.

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022