Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Kondisi geografis dan ketersediaan infrastruktur masih menjadi kendala terbesar pada pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Divisi Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pegunungan Arfak Yosak Saroi di Manokwari, Kamis, mengungkapkan infrastruktur jalan dan telekomunikasi di daerah tersebut masih jauh tertinggal dari daerah lain. 

Pada tahap pemutahiran data pemilih beberapa waktu lalu, infrastruktur jalan dan telekomunikasi menjadi tantangan berat.

"Kami di sana belum bisa komunikasi melalui telepon seluler. Kalau mau koordinasi ke PPD (Panitia Pemilihan Distrik) ya harus datang langsung. Kami harus menyusuri jalan berlumpur, curam dan menyebarang sungai-sungai besar," kata Yosak.

Ia menyebutkan, di Pegunungan Arfak terdapat 10 Distrik. Satu-satunya kendaraan yang bisa menembus seluruh distrik tersebut adalah mobil doble gardan.

Menurutnya, kondisi jalan di daerah tersebut masih sangat beresiko kecelakaan. Saat menjalankan tugas kepemiluan ke distrik komisioner dan staf KPU harus ekstra hati-hati.

"Apalagi kalau pas cuaca tidak bagus, kita harus hati-hati dan lebih baik menundanya, karena saat hujan deras volume dan arus air sungai cukup kuat," sebutnya lagi.

Jaringan internet belum bisa diakses di seluruh distrik. Kondisi ini berpengaruh terhadap proses perekaman KTP elektronik.

Yosak mengungkapkan, belum banyak masyarakat yang memiliki KTP elektronik. Dalam pemutahiran data pemilih sebagai besar masyarakat masih menggunakan surat keterangan

"Perekaman massal sudah dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, tapi kendalanya pada kerusakan mesin. Jadi E-KTP belum bisa cetak, sehingga masyarakat diberikan surat keterangan," sebutnya lagi.

Yosak berharap, kondisi ini mendapat perhatian serius baik pemerintah pusat maupun provinsi. Ketertinggalan sarana dan prasarana transportasi serta telekomunikasi ini juga sangat berdampak bagi perkembangan daerah.

Menurutnya pembangunan infrastruktur di daerah yang kaya akan potensi pariwisata tersebut harus digenjot. Agar perekonomian tumbuh.

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018