Wasior,(Antaranews Papua Barat)-Gedung lama Gereja Katolik Santo Laurensius Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat terbakar pada Senin (12/11).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul tiga dini hari tersebut membakar seluruh bangunan yang sejak dua tahun terakhir difungsikan sebagai sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Usia Dini (PAUD) tersebut.

Diduga kuat api bersumber dari korsleting listrik yang kemudian menyambar papan lisplank dan selanjutnya menjalar ke bagian bangunan lainnya. 

“Saat saya tiba api masih kecil tapi di atas di lisplank, kita sudah sudah berusaha siram tapi susah karena agak tinggi. Akhirnya papan lisplank itu jatuh kena tumpukan buku-buku jadi langsung membesar, “ kata Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani yang mengaku tiba di lokasi beberapa saat setelah api mulai terlihat di atas bangunan.

Alex menyayangkan mobil pemadam kebakaran yang terlambat tiba di lokasi. Jika damkar tiba tepat waktu, dia yakin api bisa langsung dipadamkan sehingga  hanya sebagian kecil saja yang terbakar.

“Saya langsung hubungi tapi mereka bilang pergi isi air dulu jadi sampai di sini api sudah makan habis semua, “ ujar Wakil Ketua Dewan Stasi Santo Laurensius Wasior.

Dari pantuan api baru berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 06.30 WIT setelah mobil damkar tiba. Sebagian besar isi gedung yang didominasi buku-buku dan alat peraga pembelajaran siswa TK dan PAUD serta sejumlah barang berharga lainnya ludes dilalap si jago merah. 

Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta. Kebakaran inipun membuat puluhan siswa PAUD/TK Santa Laurensia terpaksa diliburkan untuk waktu yang belum ditentukan.
  
Hingga Senin siang, aparat kepolisian Polres Teluk Wondama masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Gedung gereja yang terbakar itu dibangun pada 2006 dan diresmikan pada 2007.

Ini merupakan gedung gereja Katolik pertama di Kabupaten Teluk Wondama. Sejak 2016, gedung gereja ini tidak lagi dipakai sebagai tempat peribadatan karena sudah dibangun gedung gereja yang lebih besar di Iriati.
 

Pewarta: Zack T Bala

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018