Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat menyebut sektor angkutan udara menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi di Kabupaten Manokwari selama periode Juni. 

Adapun inflasi di Manokwari selama bulan  Juni 2022 sebesar 0,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,95.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Barat Lasmini di Manokwari, Jumat, mengatakan selain sektor angkutan udara, kelompok komoditas makanan dan minuman yang turut menyumbang inflasi di Manokwari seperti daging babi, tomat dan cabai rawit.

"Untuk angkutan udara tertinggi sebesar 0,6053 persen, diikuti oleh kelompok komoditas makanan minuman dan tembakau dimana tomat dan cabai rawit mengalami kenaikan harga pada bulan Juni," kata Lasmini.

Khusus untuk komoditas daging babi mengalami inflasi sebesar 0,2168 persen, kelompok kue kering berminyak sebesar 0,2088 persen, tomat 0,1621 persen, dan cabai rawit 0,0869 persen. 

Kenaikan harga cabai rawit dan tomat terjadi hampir di seluruh kawasan Indonesia, sehingga Manokwari sebagai daerah penerima mengalami dampak langsung dari kenaikan harga cabai rawit.
 
"Pengaruh utama cuaca pada daerah produksi, kita di Manokwari belum bisa mencukupi kebutuhan cabai dan tomat sendiri sehingga masih sangat tergantung pasokan dari luar," jelasnya.

Sedangkan komoditas ikan cakalang yang pada bulan sebelumnya menjadi penyumbang inflasi terbesar justru menjadi komoditas yang mengalami deflasi tertinggi pada bulan Juni yaitu sebesar -0, 7832 persen. 

Secara umum, Manokwari mengalami inflasi tahun kalender (Juni 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 3,26 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 3,98 persen. 

Sementara tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 2,67 persen dan -0,23 persen.

Pewarta: Tri Adi Santoso

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022