Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, hingga kini masih membutuhkan tenaga guru sebanyak 326 orang untuk bisa menjawab kekurangan tenaga guru pada 128 lembaga pendidikan mulai dari TK/PAUD, SD dan SMP.

Kepala Dinas Pendidkan, Pemuda dan Olahraga (DPPO) Teluk Wondama Jonathan Sembiring di Isei Wasior, Jumat, mengatakan jajarannya merencanakan penambahan 100 guru kontrak pada 2023.

Para guru kontrak itu nantinya akan disebar ke sekolah-sekolah di wilayah pesisir, kepulauan dan juga di pedalaman yang sangat membutuhkan tambahan guru.

“Saat ini yang kurang itu guru kelas, guru olahraga, guru BK dan guru IPA. Kami mencoba menutupi kekurangan tenaga guru dengan penambahan 100 guru kontrak tahun depan, itu pun disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yang terbatas,“ kata Sembiring.

Selain menambah jumlah guru, menurut Sembiring, tahun depan pihaknya juga akan mulai menata sarana dan prasarana pendidikan termasuk perbaikan kesejahteraan bagi guru honorer dan guru kontrak.

Upah guru honorer akan didongkrak dari nilai yang diterima sekarang ini yaitu sebesar Rp1,5 juta per bulan (ijazah strata satu/S-1). Selain itu ada penambahan fasilitas penunjang seperti rumah tinggal dan lainnya.

Hal itu agar para guru terutama di daerah yang jauh dan terpencil bisa betah bertugas sehingga bisa berdampak pada perbaikan mutu layanan pendidikan.

“Kalau dengan standar honor 1,5 juta rupiah itu sulit apalagi belum semua tempat tugas ada rumah tinggal. Jadi kami perlu antisipasi supaya honor mereka itu bisa kita tingkatkan, agar mereka lebih fokus untuk melaksanakan tugas,” ujarnya.

Dalam Musrenbang RKPD Kabupaten Teluk Wondama tahun 2023 yang berlangsung di Niab, Distrik Roon beberapa waktu lalu, telah disepakati alokasi dana sebesar Rp4 miliar dalam APBD 2023 untuk pengadaan 100 guru kontrak.*
 

Pewarta: Zack Tonu B

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2022