Pemerintah Provinsi Papua Barat mulai membangun kantor cabang Dinas Kehutanan wilayah III kabupaten Wondama guna mempermudah pengawasan terhadap pemanfaatan hutan setempat.

Pembangunan kantor cabang Dinas Kehutanan wilayah III teluk wondama ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Hendrik Mambor di Kampung Kaibi, Distrik Wondiboi Wondama, Senin (15/11).

Bupati mengatakan bahwa dengan memiliki gedung kantor sendiri, diharapkan pelayanan bidang kehutanan di Kabupaten Teluk Wondama terutama pengawasan hutan dengan menjaga kelestarian di Wondama diharapkan akan menjadi lebih kuat.
 
Dia mengatakan bahwa Kabupaten Teluk Wondama memiliki kawasan hutan yang luasnya mencapai 1,146 juta hektar, terdiri atas hutan lindung, cagar alam taman nasional dan hutan produksi.  

Salah satu yang cukup luas adalah Cagar Alam Pegunungan Wondiboi yang membentang dari utara hingga selatan wilayah Teluk Wondama.

Dikatakan bahwa Pemkab Teluk Wondama akan berupaya menjaga hutan Pegunungan Wondoboi dari kerusakan terutama akibat aktivitas manusia maupun kegiatan pembangunan.

Pemkab Wondama akan bersinergi dengan cabang Dinas Kehutanan untuk memastikan Cagar Alam Pegunungan Wondiboi tetap terjaga. 

“Kita perlu menjaga dengan baik hutan di sebelah timur jalan ini (Cagar Alam Pegunungan Wondoboi berada di bagian timur jalan raya Wasior-Rasiei) dengan baik. Kami akan mulai membatasi pembukaan ruang di sepanjang hutan di sebelah timur jalan. Kalau yang kecil-kecil kita masih toleransi tapi yang besar kita tidak ijinkan, “ucap Mambor.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Hendrik Runaweri mengatakan, pembangunan gedung kantor CDK merupakan upaya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam urusan kehutanan. 

Dia berharap kantor CDK cepat selesai sehingga pelayanan di bidang hutan dan kehutanan di Wondama bisa terlaksana dengan lebih baik. 

“Hari ini kami bersyukur kepada Tuhan karena kita meletakkan batu pertama pembangunan kantor CDK wilayah III Teluk Wondama. Tujuannya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarkat terkait hutan dan kehutanan. Termasuk yang jadi perhatian kita saat ini adalah perijinan dan pengawasan terhadap peredaran hasil hutan, “kata Runaweri kepada awak media usai kegiatan.

Sebelumnya dalam sambutan, Runaweri menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan di Wondama yang luasnya mencapai 98 persen dari total luas Kabupaten Teluk Wondama. 

Dia mengatakan kawasan hutan di Wondama menyimpan beragam potensi mulai dari flora dan fauna berbagai jenis, kayu dan nonkayu hingga bunga dan buah-buahan. 

Hutan Wondama juga menjadi habitat tanaman dan binatang endemik seperti anggrek, buah hitam dan burung cenderawasih. Terlepas dari itu, hutan juga menjadi paru-paru dunia dan menjadi benteng pelindung dari bencana.

“Karena itu kita harus berupaya menjaga dan memelihara kawasan hutan yang sudah ada, sebab hutan memiliki fungsi dan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia pada saat ini maupun anak cucu kita pada masa yang akan datang, “pesan Runaweri. 

Dalam rangka itu, lanjut dia, CDK siap bersinergi dengan Pemkab Teluk Wondama untuk memastikan pemanfaatan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan maupun masyarakat dilakukan secara baik dengan tetap berpedoman pada aturan dan ketentuan yang berlaku.

“Dengan adanya kantor ini kita akan koordinasi dengan bupati supaya kawasan hutan yang mau dimanfaatkan oleh Pemda itu, ya, kita ikuti aturan yang ada supaya ke depan tidak masalah, “imbuh Runaweri.

Pewarta: Zack Tonu

Editor : Ernes Broning Kakisina


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2021