Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, mempercepat vaksinasi dengan menggelar vaksinasi massal bagi warga setempat sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Vaksinasi secara massal tersebut merupakan kerja sama Kepolisian dan Dinas Kesehatan yang dilakukan secara berjenjang dengan diutamakan sosialisasi.
Kapolres Teluk Wondama AKBP Yohanes Agustiandaru di Wasior, Senin (2/8), menuturkan bahwa vaksinasi massal yang digelar serentak pada dua lokasi yakni di terminal penumpang Pelabuhan Wasior dan aula Mapolres sepekan ini merupakan upaya mengejar tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity di tengah masyarakat setempat.
“Program vaksinasi ini kita akan dorong terus sehingga membentuk kekebalan kelompok di masyarakat minimal 70 persen. Ini kita dorong terus kita bantu pemerintah, TNI/Polri dorong supaya masyarakat mau divaksin,“ kata Ndaru, sapaan akrab Kapolres Wondama.
Kegiatan vaksinasi massal dalam pekan ini ditargetkan sebanyak 200 dosis vaksin bisa disuntikkan ke masyarakat.
Kapolres mengimbau masyarakat Wondama agar tidak takut menjalani vaksinasi demi melindungi diri dari bahaya COVID-19.
Warga diharapkan pula tidak mudah percaya dengan berita maupun informasi menyesatkan soal vaksin.
"Masyarakat didorong supaya melaksanakan vaksin. Ketika sudah divaksin apabila pun masih kena pasti gejalanya lebih ringan daripada yang belum divaksin itu yang harus digarisbawahi masyarakat," ujarnya.
Dikatakan bahwa tidak ada pemerintah yang ingin masyarakatnya tidak sehat. Pasti semuanya ingin sehat. Jadi keselamatan masyarakat adalah hal yang utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ronald Bokway, salah warga asli Wondama yang ikut vaksinasi mengaku dia dengan kesadaran sendiri menerima vaksin demi melindungi diri dan keluarga dari risiko tertular virus corona.
“Karena ini aturan pemerintah dan saya sendiri rindu untuk divaksin. Ini untuk melindungi dari corona,”ucap Ronald.
Soal masih banyaknya warga yang enggan atau bahkan menolak divaksin, Ronald menyebut situasi itu terjadi lantaran masyarakat terpengaruh dengan berita-berita miring dan menyesatkan soal vaksin COVID-19.
Karena itu dia mengimbau Satgas Covid-19 Kabupaten Teluk Wondama agar memperbanyak lagi sosialisasi soal vaksin sehingga masyarakat bisa memahami dengan baik dan tidak lagi terpengaruh dengan berita-berita hoaks soal vaksin.
“Sosialisasi lebih banyak supaya orang tidak rasa takut dan ragu-ragu untuk datang vaksin. Perlu sosialisasi lebih banyak supaya orang percaya,” tambah Ronald
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2021
Vaksinasi secara massal tersebut merupakan kerja sama Kepolisian dan Dinas Kesehatan yang dilakukan secara berjenjang dengan diutamakan sosialisasi.
Kapolres Teluk Wondama AKBP Yohanes Agustiandaru di Wasior, Senin (2/8), menuturkan bahwa vaksinasi massal yang digelar serentak pada dua lokasi yakni di terminal penumpang Pelabuhan Wasior dan aula Mapolres sepekan ini merupakan upaya mengejar tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity di tengah masyarakat setempat.
“Program vaksinasi ini kita akan dorong terus sehingga membentuk kekebalan kelompok di masyarakat minimal 70 persen. Ini kita dorong terus kita bantu pemerintah, TNI/Polri dorong supaya masyarakat mau divaksin,“ kata Ndaru, sapaan akrab Kapolres Wondama.
Kegiatan vaksinasi massal dalam pekan ini ditargetkan sebanyak 200 dosis vaksin bisa disuntikkan ke masyarakat.
Kapolres mengimbau masyarakat Wondama agar tidak takut menjalani vaksinasi demi melindungi diri dari bahaya COVID-19.
Warga diharapkan pula tidak mudah percaya dengan berita maupun informasi menyesatkan soal vaksin.
"Masyarakat didorong supaya melaksanakan vaksin. Ketika sudah divaksin apabila pun masih kena pasti gejalanya lebih ringan daripada yang belum divaksin itu yang harus digarisbawahi masyarakat," ujarnya.
Dikatakan bahwa tidak ada pemerintah yang ingin masyarakatnya tidak sehat. Pasti semuanya ingin sehat. Jadi keselamatan masyarakat adalah hal yang utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ronald Bokway, salah warga asli Wondama yang ikut vaksinasi mengaku dia dengan kesadaran sendiri menerima vaksin demi melindungi diri dan keluarga dari risiko tertular virus corona.
“Karena ini aturan pemerintah dan saya sendiri rindu untuk divaksin. Ini untuk melindungi dari corona,”ucap Ronald.
Soal masih banyaknya warga yang enggan atau bahkan menolak divaksin, Ronald menyebut situasi itu terjadi lantaran masyarakat terpengaruh dengan berita-berita miring dan menyesatkan soal vaksin COVID-19.
Karena itu dia mengimbau Satgas Covid-19 Kabupaten Teluk Wondama agar memperbanyak lagi sosialisasi soal vaksin sehingga masyarakat bisa memahami dengan baik dan tidak lagi terpengaruh dengan berita-berita hoaks soal vaksin.
“Sosialisasi lebih banyak supaya orang tidak rasa takut dan ragu-ragu untuk datang vaksin. Perlu sosialisasi lebih banyak supaya orang percaya,” tambah Ronald
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2021