Manokwari,(Antaranews Papua Barat)-Anggota Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat dinilai paling lancar dalam membayar zakat profesi atau penghasilan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di instansi tersebut.

Wakil Ketua Bidang Pengumpulan dan Distribusi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Papua Barat, Sali Pelu di Manokwari, Senin, mengatakan, pihaknya sedang berupaya pengoptimalkan pengumpulan zakat profesi dari pegawai negeri, guru, anggota Polri serta TNI.

Baznas,kata Sali, telah membentuk sekitar 11 UPZ di kantor-kantor Instansi. Hal itu dilakukan untuk mempermudah pembayaran zakat dari personil atau pegawai Instansi tersebut.

"Sebetulnya sudah banyak instansi yang kami surati terkait pembentukan UPZ, namun cuma 11 yang merespon dan sudah terbentuk. Kami terus mengupayakan penambahan UPZ serta mengoptimalkan yang sudah ada," kata Sali.

Menurutnya, masih banyak yang harus dilakukan Baznas di Papua Barat, diantaranya sosialosasi penyadaran membayar zakat dari seluruh warga muslim terutama yang mampu.

Ia berpandangan, kesadaran membayar zakat terutama zakat profesi di Papua Barat masih cukup rendah. Upaya penyadaran harus terus digenjot agar realisasi salah satu kewajiban syariat Islam tersebut meningkat.

Dari 11 UPZ yang terbentuk, lanjut Sali, ada empat yang rutin menyetor, yakni UPZ Polda Papua Barat, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), SMA Yapis serta SMK Negeri 1 Manokwari.

"Dari seluruh instansi, Polda Papua Barat yang paling aktif. Kami melihat Bapak Kapolda  dan Wakapolda sangat mendukung sehingga realisasinya rutin setiap bulan," katanya lagi.

Sali mengajak, seluruh masyarakat mengutamakan pembayaran zakat, karena zakat hukumnya wajib bagi yang sudah mampu. 

"Selain zakat fitrah, ada juga zakat mall yang harus kita perhatikan, salah satunya zakat profesi. Baznas akan merealisasikan secara baik zakat umat, karena ini amanat dan tentunya kami laksanakan secara transparan," pungkasnya.(*)

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018