Manokwari, (Antaranews Papua Barat)- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) akan mengutus tim ke Provinsi Papua Barat untuk memberi penjelasan tentang pembukaan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di daerah tersebut.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua Barat, Yustus Maidodga di Manokwari, Selasa, mengatakan, kunjungan tim Kemenpan dijadwalkan berlangsung setelah libur lebaran. Mereka akan memaparkan secara tuntas tentang pembukaan formasi umum, formasi khusus serta pengangkatan pegawai honorer menjadi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Menurutnya, penerimaan CPNS tahun 2018 di Papua Barat perlu disosialisasikan kepada seluruh komponen masyarakat di daerah, sehingga tidak timbul persoalan seperti sebelumnya.
Selain formasi umum, kata dia, Kemenpan akan membuka formasi CPNS khusus bagi putra-putri asli Papua. Provinsi Papua dan Papua Barat memperoleh jatah 1.000 orang yang akan ditempatkan di kantor-kantor Kementerian.
Yustus mengutarakan, rencana pembukaan formasi CPNS khusus asli Papua disampaikan langsung oleh Menpan- RB, Asman Abnur kepada Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan di Jakarta belum lama ini.
"Pelaksanaan pendaftaran dan tes atau seleksi akan dilaksanakan bersamaan dengan formasi umum," ujarnya.
Pembukaan formasi khusus CPNS bagi putra asli Papua digelar sebagai upaya pemberdayaan. Selain itu, kebijakan tersebut dilakukan untuk menutupi kekurangan jumlah pegawai di sejumlah daerah pemekaran seperti Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan dan Tambrauw.
Anggaran daerah, menurut Yustus, masih cukup mampu untuk membiayai belanja pegawai. Saat ini alokasi anggaran pegawai masih jauh dibawah 50 persen dari total APBD.
Yustus menambahkan, saat ini jumlah PNS Pemprov Papua Barat baru sekitar 4 ribu orang. Pelimpahan urusan pada bidang pendidikan menengah, kehutanan, perikanan dan pertambangan cukup berdampak terhadap peningkatan jumlah pegawai yang harus ditanggung Pemprov Papua Barat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Papua Barat, Yustus Maidodga di Manokwari, Selasa, mengatakan, kunjungan tim Kemenpan dijadwalkan berlangsung setelah libur lebaran. Mereka akan memaparkan secara tuntas tentang pembukaan formasi umum, formasi khusus serta pengangkatan pegawai honorer menjadi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Menurutnya, penerimaan CPNS tahun 2018 di Papua Barat perlu disosialisasikan kepada seluruh komponen masyarakat di daerah, sehingga tidak timbul persoalan seperti sebelumnya.
Selain formasi umum, kata dia, Kemenpan akan membuka formasi CPNS khusus bagi putra-putri asli Papua. Provinsi Papua dan Papua Barat memperoleh jatah 1.000 orang yang akan ditempatkan di kantor-kantor Kementerian.
Yustus mengutarakan, rencana pembukaan formasi CPNS khusus asli Papua disampaikan langsung oleh Menpan- RB, Asman Abnur kepada Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan di Jakarta belum lama ini.
"Pelaksanaan pendaftaran dan tes atau seleksi akan dilaksanakan bersamaan dengan formasi umum," ujarnya.
Pembukaan formasi khusus CPNS bagi putra asli Papua digelar sebagai upaya pemberdayaan. Selain itu, kebijakan tersebut dilakukan untuk menutupi kekurangan jumlah pegawai di sejumlah daerah pemekaran seperti Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan dan Tambrauw.
Anggaran daerah, menurut Yustus, masih cukup mampu untuk membiayai belanja pegawai. Saat ini alokasi anggaran pegawai masih jauh dibawah 50 persen dari total APBD.
Yustus menambahkan, saat ini jumlah PNS Pemprov Papua Barat baru sekitar 4 ribu orang. Pelimpahan urusan pada bidang pendidikan menengah, kehutanan, perikanan dan pertambangan cukup berdampak terhadap peningkatan jumlah pegawai yang harus ditanggung Pemprov Papua Barat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018